Radar Sriwijaya – Macam macam saja yang dilakukan seseorang untuk menipu guna mencari keuntungan, demikian juga yang dilakukan PL (47) Alias Rio asal Manado.
Bahkan pria kelahiran Jakarta 1971 itu nekat menipu dengan menyamar menjadi seorang polisi, berdalih bisa melakukan penangguhan penahanan. Namun aksi tersebut akhirnya terendus petugas dan berhasil diringkus.
Kasat Reskrim Polres Banyuwangi AKP Sodik Efendi mengatakan, Rio tergolong cerdik dalam memperagakan aksinya dengan mengaku sebagai anggota penyidik kepolisian dari Polres Banyuwangi.
“Modus penipuan dari pelaku, menawarkan jasa yang dikatakan dapat melakukan penangguhan penahanan terhadap penetapan status tersangka seseorang. Pelaku (Rio) mengaku dari Polri sebagai penyidik,” kata Sodik kepada wartawan, Senin (5/2/2018).
Dari bukti yang didapatkannya, ditemukan pula surat rincian tagihan yang terdapat kop Kepolisian yang bertuliskan “Unit Satlap Polres Banyuwangi”.
“Modusnya dengan menunjukkan surat tagihan (bill), yang di dalamnya ada logo Semeru kemudian pengakuan dari pelaku Satlap itu adalah satuan laporan,” imbuhnya.
Dijelaskan, akibat dari kejadian ini, korban, Hartatik warga Desa Gitik, Kecamatan Rogojampi menelan kerugian sekitar Rp 8 juta rupiah.
Sebelum kejadian, sambung Sodik, korban ini tinggal di Manado, yang ketika itu Hartatik bekerja sebagai pegawai laundry dan kebetulan bertetangga dengan pelaku yang akhirnya dimanfaatkan.
“Awal mulanya korban, Hartatik disangka telah menyembunyikan DPO (Daftar Pencairan Orang) oleh pelaku yang kemudian di takut-takuti. Sehingga si korban ini meminta tolong kepada pelaku. Yang seolah-olah pelaku ini bisa membantu korban (Hartatik) dengan menunjukkan bill-bill ini,” ungkapnya dengan menunjukkan bukti bill dari percakapan WhatsApp.
Selain itu, Sodik menegaskan bahwa, perbuatan seperti menawarkan jasa kepada tersangka, apalagi disertai dengan surat tagihan dan rincian pembiayaan penangguhan penahanan tidak dapat dibenarkan.
“Di Kepolisian tidak ada, tidak dibenarkan apalagi ada kop nya seperti ini, kemudian ada rinciannya. Jadi tidak ada,” ujarnya.(net)
