Kakek 80 Tahun Dirawat di Dalam Rumah Kebanjiran

**Pemerintah belum turun

Radar Sriwijaya (OKI) – Seorang kakek yang diketahui bernama Dainuri (80) Dalam kondisi sakit terpaksa dirawat didalam rumah yang kondisi rumah kebanjiran dengan ketinggian air mencapai lutut orang dewasa.

Warga Blok L Komplek lestari Permai Kelurahan Sukandana Kecamatan Kayuagung Kabupaten OKI tersebut hanya bisa terbaring lemah diatas tempat tidur terbuat dari kayu yang dibagian bawahnya digenangi air.

Kondisi tersebut sudah berlangsung sejak sepekan terakhir ini dan hingga minggu, (25/3/2018), kakek tersebut masih berada didalam rumah bersama keluarganya, sementara belum ada tanda-tanda akan dipindahkan, sementara itu belum ada satupun dari pihak pemerintah yang datang meninjau apalagi memberikan bantuan.

Menurut tetangga korban, Ucu mengatakan, memang sebelumnya kondisi kakek Dainuri ini dalam keadaan sakit-sakitan karena memang usia yang sudah lanjut, sementara untuk dipindahkan ketempat lain pihak keluarga masih kebingungan akan dibawa kemana.

“Disana kakek Dainuri tinggal bersama anak dan cucunya, namun sampai sekarang masih belum dipindahkan.” katanya.

Hingga saat ini sambungnya, belum ada satupun pihak dari pemerintah setempat yang meninjau kelokasi banjir ditempat mereka terlebih lagi mencarikan solusi terhadap kakek Dainuri.

“Belum ada yang turun kesini pak, atau jangan-jangan tidak tau kalau disini ada warga kebanjiran dan mengungsi.” katanya.

Ucu menambahkan, dirinya sendiri saat ini sudah mengungsi kerumah kerabatnya karena air sudah masuk kedalam rumah.

“Saya dan keluarga sudah mengungsi pak, karena air sudah masuk kedalam rumah.” katanya.

Semenatara itu Bencana banjir di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) terus meluas di sejumlah kecamatan, dan melanda komplek Lestari Permai Kelurahan Sukadana Kecamatan Kayuagung merupakan yang kedua kalinya dalam 4 bulan ini.

Sebagian rumah dikomplek tersebut mulai dari Blok L dan Blok K lebih dari sepekan terakhir mulai terendam air setinggi lutut, sebagian warga yang terendam mulai mengevakuasi barang-barang mereka.

Kondisi rumah yang paling parah terkena dampak banjir adalah di Blok L, dimana air sudah masuk setinggi lutut. Warga terpaksa mengevakuasi atau memindahkan barang-barang berharga agar tidak terendam air dan mengalami kerusakan.

“Ada yang terpaksa memasang papan didalam rumah sebagai alas tempat tidur, sebagian ada juga yang menitipkan barag-barangnya dengan tetangga ada yang telah mengungsi.” ujar Umar warga lainnya.

Dijelaskannya, di Blok L terdapat 13 rumah yang terendam air, sedangkan di Blok K ada beberapa rumah warga yang mulai kemasukan air terutama pada bagian dapur.

“Blok L itu berada di paling bawah, kalau jalan memang lebih tinggi dari rumah, jadi air masuk kedalam rumah.” katanya.

Masih kata dia, kondisi banjir seperti ini jarang sekali terjadi bahkan kalaupun air sedang besar namun tidak pernah sampai merendam rumah warga seperti saat ini.

“Dulu waktu ada tsunami di aceh, air tidak sebesar ini, namun sekarang kondisinya lebih parah, saya tidak tahu apakah ini ada kaitannya dengan penimbunan rawa-rawa untuk proyek tol sehingga air tidak bisa mengalir.” tukasnya.

Dirinya berharap, pemerintah dapat segera meninjau lokasi banjir untuk mengetahui keadaan warga setempat akibat banjir.

“Kemarin ada warga yang sakit, namun akhirnya dipindahkan karna kondisi tidak memungkinkan.” tukasnya.

Sementara itu Ketua RT III LK III Kelurahan Sukadana, Iskandar membenarkan ada rumah warganya yang terendam banjir.
“Ya memang warga yang di blok L mulai terendam banjir.” tukasnya.(den)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *