LKPJ Bupati OKI 2017 Diwarnai Berbagai Catatan

**PDI Perjuangan Usulkan Bentuk Pansus.
Radar Sriwijaya (OKI) – Nota Pengantar Laporan Keterangan Pertanggunngjawaban (LKPJ) Bupati OKI 2017, Diwarnai sejumlah catatan dari frakso-fraksi dalam sidang paripurna yang digelar  di Ruang Paripurna, Senin (16/4/2018).
Fraksi PDI Perjuangan dengan juru Bicara Niwayan Siti Sunaryase menyoroti soal Nota pengantar keterangan LKPJ 2017 terdapat beberapa hal salah satunya adalah masalah pengentasan kemiskinan, dimana dalam nota pengantar LKPJ 2017 disebutkan penurunan angka kemiskinan sebesat 0,5 persen masih sangat jauh dari harapan.  pasalnya, hal ini merupakan program perioritas pemkab OKI yang seharusnya dapat tumbuh lebih besar.
“Program pengentasan kemiskinan ini juga sejalan dengan program nasional, sudah cukup banyak bantuan yang diberikan termasuk bantuan dari luar negeri, seharusnya penurunan angka kemiskinan harus lebih besar.” katanya.
Selain itu pendapatan asli daerah 457 M  yang hanya tercapai hanya 59 persen atau sekitar 272 Miliar dari target yang di tentukan merupakan sebuah bukti bahwa upaya Pemerintah belum maksimal untuk menggali pendapatan daerah.
“Selain itu dalam kebijakan anggaran yang disusun oleh pemerintah belum sepenuhnya berpihak untuk kepentingan masyarakat, pasalnya, dari alokasi anggaran belanja yang ada lebih banyak belanja yang tidak secara langsung Dirasakan masyarakat. PDI Perjuang berpendapat idealnya komponen Belanja Tidak Langsung (BTL)  harus lebih lebih kecil dari Belanja Langsung (BL), Namun dari postur anggraan belanja, pemkab belum berpihak kepada masyarakat.” katanya.
Terkait dengan pelayanan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), dalam menjawab setiap permasalahan yang ada dirasakan kurang tanggap, seperti halnya Demo warga terkait buruknya infrastruktur jalan di OKI, harusnya dapat disambut dengan baik oleh OPD.
“Kita meminta kepada pemkab OKI Agar segera menyelesaikan permasalahan ini, karena pemkab dan waskita telah mou untuk menuntaskan permasalahan infrastruktur tersebut.” katanya.
Terkait dengan kelayakan pada fasilitas publik, fraksi PDI Perjuangan mengusulkan agar dibentuk pansus  untuk menginvestigasi study kelayakan pada fasilitas publik dan gedung di OKI.
Sementara itu juru bicara fraksi Partai Golkar Efredi Julianto Fraksi Golkar, juga menyoroti  soal PAD, meskipun terdapat   peningkatan dari tahun lalu, namun pada tahun 2017 hanya  59 persen sementara OPD yang menerima dan mengelola sudah dibedakan.
Sementara lima fraksi lainnya, Demokrat, PAN, Hanura, Bintang Kebangkitan Nasional dan Fraksi Gerindra Sejahtera menyepakati Nota Pengantar keterangan LKPJ Bupati OKI 2017 dibahas ke tingkat Komisi.(den)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *