Radar Sriwijaya (OKI) – Nasib naas dialami Meirosita, warga Jalan Cokroaminoto Kelurahan Cintaraja Kecamatan Kayuagung Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) Provinsi Sumatera Selatan. Betapa tidak, gadis belia ini menjadi korban jambret hingga dirinya terpaksa sempat dirawat di RSUD Kayuagung, Senin (7/5/2018) pagi.
Hal ini lantaran, ketika dirinya hendak mengambil surat keterangan lulus di sekolahnya, yakni Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Kayuagung, dirinya dijambret di Jalan Lintas Timur Kota Kayuagung. Akibat kejadian ini, korban tidak hanya mengalami luka – luka, dirinya pun harus merelakan Hp Android kesayangannya melayang direbut jambret.
Ditemui wartawan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kayuagung, Meirosita didampingi ibunya Cik Mida menjelaskan, sebelum kejadian dirinya sudah sempat datang ke sekolah. Namun karena ada persyaratan yang belum lengkap, dirinya pulang ke rumah untuk melengkapi persyaratan.
“Saat akan kembali ke sekolah kejadiannya, di depan GOR. Setelah dijambret, langsung aku kejar dan saat didepan kantor Pemda OKI jatuh,” katanya.
Saat ditanya terkait ciri-ciri pelaku penjambretan, dirinya mengungkapkan tidak melihat persis bagaimana wajah pelaku. “Yang saya ingat pelakunya tiga orang, satu diantaranya pakai seragam sekolah,” katanya.
Tak hanya kehilangan Hp, Meirosita juga menderita luka-luka pada beberapa bagian tubuh akibat terjatuh saat hendak mengejar pelaku.
Sementara itu, Kapolsek Kayuagung AKP Feryanto SH mengungkapkan, korban belum melapor kepada pihak kepolisian. Akan tetapi, menurutnya, meskipun demikian pihaknya telah mengambil tindakan berupa membawa korban ke rumah sakit dan meminta keterangan terhadap korban.
“Yang menyulitkan itu karena korban juga tidak begitu jelas melihat pelaku, termasuk motor pelaku. Tapi meskipun demikian, kami akan tetap berupaya untuk menciptakan kondisi yang nyaman bagi masyarakat,” katanya.
Terkait beberapa kejadian penjambretan yang terjadi, menurut Kapolsek, pihaknya akan membentuk tim khusus untuk menanggulangi agar kejadian serupa tidak terulang kembali.
“Untuk itu kami mengimbau agar masyarakat tidak bertindak yang dapat mengundang pelaku untuk berbuat. Intinya masyarakat harus tetap berhati-hati,” tegasnya.(den)