Sambut Ramadhan Warga Pengandonan OKU Bersihkan Makam Puyang

Radar Sriwijaya (OKU) – Ratusan warga Desa Pengandonan Kecamatan Pengandonan Kabupaten Oku bergotong royong membersihkan makam puyang, minggu (13/5/2018). Pembersihan ini sendiri dipimpin oleh kepala desa Pengandonan Mugarisonidi

Menurut kades, gotong royong membersihkan makam puyang ini merupakan tradisi yang lakukan setiap tahun menjelang bulan suci ramadhan, dan merupakan  sudah tahun yang keempat sejak kepemimpinan.

Setelah melakukan pembersihan, warga membaca yasin dan berdo’a
secara bersama di makam puyang ini. Selain mendo’akan puyang leluhur, juga meminta pada sang pencipta agar desa selalu aman dan warganya makmur, mendapatkan hasil panen uang berlimpah ruah.

“Selain makam puyang disekitar puyang banyak juga makam yang lainnya yang merupakan makam keturunan dari puyang kurungan dewe yang dikenal dengan puyang sepengok sakti.” Urai rison.

Makam puyang yang dibersihkan warga menjelang bulan ramadhan

Gotong royong ini selain warga yang tinggal di desa ini banyak warga perantau yang pulang hanya untuk ikut gotong royong membersihkan makam ouyang leluhur ini.

“Setelah semuanya bersih lalu kita berdo’a setelah itu dilanjutkan dengan makan bersama. Setelah ini dilanjutkan dengan memebrsihkan(ziarah) kemakam keluarga masing-masing.
Dengan seperti ini kita dapat menjalankan puasa dengan tenang.” katanya.

Diceritakannya, dimakam ini ada yang namanya gebung yang letaknya di samping makam puyang yang ditutupi dengan kain putih, bagi peziarah yang datang bisa memasukan tangan bagian dalam gebung bagi mereka yang beruntung bisa mendapatkan sesuatu mungkin itu keris atau minyak sepengok,

“Minyak sepengok, ini merupakan minyak peninggalan puyang kami makanya puyang ini bernama puyang sepengok. Minyak sepengok ini gunanya untuk urut baik ikut terkilir maupun patah tulang, sampai sekarang minyak sepengok ini masih ada dan tetap digunakan, tapi yang memegangnya adalah masih keturunan dari puyang sepengok ini sendiri.” katanya.

Sementara itu meskipun Jarak makam ini dari desa kami sekitar satu kilometer tapi warga tetap semangat untuk ikut bergotong royong dengan berjalan kaki.(diq)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 komentar