Terduga Teroris Jombang Ditangkap, Ayah Syok Hingga Tak Doyan Makan

Radar Sriwijaya – Nur Kholis (35) yang sehari-hari berjualan pisang, diringkus tim Densus 88 Antiteror. Penangkapan tersebut membuat orang tua Nur Kholis syok hingga tak doyan makan.

“Saya syok, hari ini terpaksa tak puasa. Karena sejak semalam tak enak makan,” kata ayah Nur Kholis, Bajuri (56), kepada wartawan di rumahnya, Dusun Plemahan, Desa Banyuarang, Ngoro, Jombang, Jumat (18/5/2018).

Nur Kholis merupakan anak pertama dari 6 bersaudara pasangan Bajuri dan Sulastri. Pria yang sehari-hari berjualan pisang ini ditangkap tim Densus 88 di rumah orang tuanya, Kamis (17/5) sekitar pukul 13.40 WIB.

Bajuri tak menyangka jika anaknya terlibat jaringan teroris. Pasalnya, sehari-hari tak ada perilaku aneh pada diri Nur Kholis.

Bajuri berharap, Nur Kholis segera dibebaskan jika terbukti tak terlibat dalam aksi terorisme. “Kalau terlibat ya saya pasrah,” tegasnya.
“Tidak ada keanehan, tiap hari dia jualan pisang,” ujarnya.

Bajuri menduga, keterlibatan putranya lantaran kerap bergaul dengan Agus Satrio Widodo, teman semasa kecil dan teman mengaji Nur Kholis. Agus lebih dulu ditangkap Densus 88 di rumah kontrakan RT 02/RW 02, Kelurahan Urangagung, Sidoarjo.

“Widodo tak pernah main ke rumah, hanya keluarnya Nur Kholis sering kali sama Widodo. Keluar ke mana, melakukan apa, saya tak tahu,” terangnya.

Kepala Dusun Plemahan Sudarsono juga tak menyangka Nur Kholis bakal diciduk Densus 88. Pasalnya, sehari-hari Nur Kholis hanya berjualan pisang.

“Kalau Widodo itu pernah seminggu tak pulang ikut aksi 212 di Jakarta, kalau Nur Kholis tiap hari di rumah,” tandasnya. (man)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *