Radar Sriwijaya – Sejumlah peternak ayam di Kota Lubuklinggau mengeluhkan tingginya harga pakan ternak ayam di pasaran. Kenaikan harga pakan inilah yang menyebabkan harga daging ayam di pasaran tinggi.
Tingginya harga pakan ini cukup memberatkan bagi peternak skala kecil di Kota Lubuklinggau. Menurut Beni salah satu peternak ayam mengatakan, kebutuhan pakan, dimulai dari usia 0 hari hingga usia panen tidak dapat ditekan karena sudah sesuai dengan porsinya.
“Biasanya pakan BR 1 dalam persaknya Rp380 ribu kini tembus Rp387 ribu hingga Rp390 ribu,” ungkap Beni kepada wartawan, Sabtu (19/5/2018).
Selaku peternak sulit untuk menaikkan harga ke sejumlah pembeli, khusus ke sejumlah pelanggan tetap seperti rumah makan. Sekalipun naik, harga yang ditawarkan tidak terlalu tinggi kendati masih dapat menyesuaikan.
“Kalau dolar tetap naik hingga lebaran, kemungkinan harga pakan tidak akan turun dan ini akan memberatkan peternak,” jelas dia.
Hal senada juga disampaikan Peternak lainya, Putra, menurut dia kenaikan harga pakan sejatinya sangat memberatkan, dengan naiknya harga pakan petani terpaksa menaikan harga ayam dipasaran.
“Namun kenaikan harga tersebut tidak berlaku bagi pelanggan tetap, seperti rumah makan dan beberapa kuliner,” ucap dia. (man)