KLHK GENCARKAN KEGIATAN PENCEGAHAN KARHUTLA

Radar Sriwijaya – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) secara reguler melakukan patroli mandiri dan sosialisasi di lokasi rawan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) oleh sejumlah Daops Manggala Agni. Hal ini merupakan salah satu upaya pencegahan karhutla yang difokuskan pada pembinaan masyarakat setempat.

Pembinaan tersebut ditujukan agar mereka yang bertempat tinggal di desa rawan karhutla untuk tidak membakar dalam pembukaan lahan.Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan, Raffles B. Pandjaitan, menekankan bahwa segala bentuk kegiatan penanggulangan karhutla adalah tanggung jawab kita bersama baik aparat, perusahaan-perusahaan pemilik konsesi, maupun masyarakat.

“Kami dari KLHK, melalui Manggala Agni terus menggencarkan kegiatan pencegahan mulai dari himbauan langsung kepada masyarakat, sosialisasi tentang larangan membersihkan lahan dengan cara membakar hutan dan lahan pemasangan spanduk larangan pembakaran hutan dan lahan serta patroli gabungan dengan unsur-unsur terkait,” jelas Raffles melalui siaran pers.

Data Posko Pengendalian Karhutla KLHK menunjukkan jumlah patroli terpadu yang sudah dilaksanakan sejak tanggal 26 Februari 2018 sampai dengan 31 Mei 2018 sebanyak 288 Posko Desa. Patroli terpadu tersebut menjangkau 816 Desa di empat provinsi rawan karhutla.

Lebih lanjut, Raffles juga menyampaikan apabila terpantau di satelit ada titik hotspot, sesegera mungkin Manggala Agni akan mendatangi titik hotspot tersebut. Aktivitas groundcheck (pengecekan lapangan) di wilayah yang terindikasi terdapat hotspot ini juga merupakan upaya pencegahan, disamping patroli baik mandiri maupun terpadu.

Berdasarkan Laporan Posko Pengendalian Karhutla Kementerian LHK, laporan groundcheck hotspot di Kelurahan Babat, Kec. Babat Toman oleh Daops Musi Banyuasin, ditemukan lahan warga yang terbakar dengan estimasi luasan kebakaran 2×4 meter. Adapun material yang terbakar berupa bahan bakar berat yaitu kayu kering bekas tebangan yang disusun bertumpuk). Saat tim tiba di lokasi, api utama sudah padam, hanya tersisa bara api. Selanjutnya tim melakukan mop-up (penyisiran) untuk memastikan api benar-benar padam.

Sementara itu, informasi hotspot dari Satelit NOAA tanggal 17 Mei 2018 per jam 20.00 WIB seluruh Indonesia terdapat 4 titik. Dengan rincian Provinsi Riau 2 titik (Kab. Pelalawan), dan di Provinsi Jambi 2 titik (Kab. Batanghari). (man)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *