Usai Asian Games, LRT Bakal Diintegrasikan dengan Angkutan Lain

Radar Sriwijaya –Kendati Menteri Perhubungan RI, Budi Karya Sumardi mengaku puas dengan kemajuan uji dinamis Light Rail Transit (LRT) Sumsel beberapa waktu yang lalu, menurut orang nomor satu di perhubungan tersebut masih ada beberapa Pekerjaan Rumah (PR) yang harus diselesaikan agar LRT tersebut menjadi alat transportasi masyarakat dalam menunjang aktifitas sehari-hari, usai Asian Games 2018 mendatang.

“Saya merasa puas setelah melihat dan mencoba langsung LRT, tapi tentunya masih ada PR nantinya yang akan kita pecahkan bersama-sama melalui rapat, hal itu adalah karena sejatinya LRT itu harus terintegrasi dengan angkutan darat, laut, dan udara. Untuk LRT di Palembang itu belum terintegrasi, oleh sebab itu akan kita cari formula yang tepat agar LRT ini terintegrasi,” katanya, saat uji dinamis rangkaian light rail transit atau LRT mulai dari dari Stasiun Jakabaring hingga Stasiun OPI Mall, Ahad (27/5/2018) kemarin.

Menurut Budi, satu hal yang menjadi perhatian pihaknya bagaimana LRT ini terintegrasi dengan angkutan-angkutan yang ada di kota Palembang artinya konsep transportasi antar moda itu harus berjalan dengan baik.

Untuk saat ini pihaknya sudah melakukan diskusi sementara, yang nantinya akan dirapatkan dengan semua pihak. Menurutnya mereka telah menemukan beberapa alternatif untuk mengintergrasikan antar moda yang ada di Kota Palembang seperti memanfaatkan angkutan trans musi, sedangkan untuk jalur laut akan dipergunakan bus air. Sehingga saat LRT sudah beroperasi transportasi antar moda itu akan berjalan dengan baik.

“Angkutan air itu sangat berpotensi sekali untuk dikembangkan dengan adanya LRT, hanya saat ini belum sepenuhnya diketahui. Misalnya dengan adanya bus air sebagai angkutan publik tentu akan meningkatkan nilai pariwisata Palembang,” ujarnya.

Budi juga menambahkan, pembahasan mengenai tarif hingga saat ini masih terus dibicarakan. “Indikasinya sekitar Rp 5 ribu untuk dalam kota dan ke bandara Rp 10 ribu. Tapi masih kami bahas dengan pengamat dan akademisi. Kami tidak mau gegabah agar jangan sampai transportasi baru ini malah tidak diterima oleh masyarakat,” ungkapnya.

Lanjutnya, Budi menuturkan PT Kereta Api Indonesia (KAI) bakal diserahi tanggung jawab untuk mengelola transportasi massal tersebut. Untuk aset LRT, juga bakal dibentuk Badan Layanan Umum (BLU) baru yang bertugas mengelola aset. “Ini juga masih pada taraf pembahasan belum final,” pungkasnya. (den)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *