Radar Sriwijaya (OKU) – Puluhan sopir angkutan kota dan desa di Baturaja Ogan Komerinh Ulu (OKU) Sumatera Selatan SD(Senin ( 2/7) mendesak Pemerintah daerah untuk menghapus keberadaan Becak Motor dan Ojek Sepeda motor yang selama ini diakui sudah menutup rezeki mereka.
Diakui Alizon didampingi rekannya Mulyadi sebagai pimpinan aksi, rencana pemerintah Kabupaten OKU untuk melakukan penertiban terhadap parkir angkot dan Angdes dengan mengharuskanya masuk ke terminal tipe C yang ada di jalan ratu penghulu dekat jembatan Ogan IV.
Dikatakan dengan adanya edaran mewajibkan angkot dan angdes masuk terminal inilah kata Alizon menimbulkan kecemburuan sosial para sopir dengan hadirnya Becak Motor dan Ojek Sepeda Motor yang bebas parkir bahkan seenaknya mencari penumpang dalam kota tanpa dilindungi payung hukum seperti angkot dan sudah menutup penghasilan mereka sebagai sopir angkot hingga Pemerintah diharap menjalankan aturan berdampingan dengan kebijakan yang berpihak pada semua orang.
Puluhan sopir ini di terima di ruang anggaran oleh Yopi Syahrudin dari komisi I dan Mulawarman dari komisi III dan Kadishub Drs Aminelson. Kepala Dinas Perhubungan Aminelson mengakui, pihaknya belum bisa mengambil kesimpulan untuk menghapus Becak Motor dengan Ojek sepeda motor lalu membebaskan angkot dan angdes, karena faktor kemanusiaan.
Solusinya kata Aminelson tinggal bagaimana aturan bisa berjalan, angkot tidak kehilangan rezeki, kota tetap bersih dan tertata indah, katanya.
Sementara Anggota Komisi I DPRD OKU Yopy syahrudin SE menilai, munculnya ketidak pahaman sopir angkot dengan rencana pemerintah itu akibat kurangnya sosialisasi
“Kalau sosialisasinya sampai pada sasaran saya yakin seluruh sopir angkot dan angdes ini tidak akan merasa dirugikan, karena itulah persoalan ini akan kami masukan dalam agenda pemnahasan dewan pada rapat rapat mendatang” tegas Yopi (Diq)