Radar Sriwijaya (OKI) – Hasil kerajinan dari setiap Kecamatan di OKI harus bisa berinovasi. Salah satu yang harus ditingkatkan adalah masalah pengemasan atau packing sehingga penampilan akan terlihat lebih menarik .
Bupati OKI, H Iskandar mengatakan, seperti terasi udang asal Tulung Selapan yang selama ini di produksi setiap tahunnya tidak ada perubahan. Padahal kalau dari kemasannya dibuat lebih menarik maka nilai jualnya akan lebih tinggi.
” Kalau disini hanya dini Rp80 ribu/kg sementara di Jakarta harganya bisa Rp180 ribu/kg, mengapa ini bisa terjadi,” terangnya, disel-sela pembukaan acara Pencanangan bulan Bhakti Gotong-Royong Masyarakat XV, Senin (23/7).
Untuk itu dirinya meminta kepada Dinas Koperasi dan UKM OKI untuk dapat meningkatkan ini bagaimana pun caranya, apalagi selama ini terasi udang Selapan sudah cukup dikenal di masyarakat karena rasanya.
“Dengan produk yang sudah memiki nama dan terkenal, maka harus memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat.” katanya.
Tak hanya itu, di kecamatan lainnya juga harus dilakukan peningkatan dengan inovasi yang menarik sehingga kedepan nilai ekonominya Menaik drastis.
Dalam pencanangan Bulan Bhakti Gotong-Royong Masyarakat XV ini kearifan lokal , setiap sejak dulu dan sekarang harus diperhatikan dan dipertahankan dengan bentuk kerja nyata dapat memupuk kesatuan bangsa sehingga tidak tersekat .
Gunakan kemampuan yang ada, dana ini bukan dari tolak ukur kinerja, tapi berbasis kemauan daerah.
Untuk menggerakkan masyarakat dari semua sektor agar dapat ditingkatkan dan bisa mengimbangi pesatnya kemajuan.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) OKI, Hj Nursula mengatakan, dengan melestarikan nilai gotong-royong dapat meningkatkan keperdulian masyarakat dan peran serta masyarakat dalam pembangunan, serta pemeliharaan hasil-hasil pembangunan.(den)