Radar Sriwijaya – Ikatan Wartawan Online (IWO) berkomitmen untuk membantu pemerintah dalam memberantas berbagai macam bentuk pungutan liar yang marak terjadi di berbagai sektor Indonesia. Hal ini menjadi komitmen visi IWO dalam membangun peradaban dan menjunjung tinggi kemanusiaan.
Gerak cepat dalam menangani berbagai bentuk pungutan liar (pungli) terungkap, dalam pertemuan antara Pengurus Pusat IWO dan Staf Ahli Menteri Koordinasi Politik Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkopolhukam) Bidang Ideologi dan Konstitusi Irjen Pol. Widiyanto Poesoko, di Jakarta, Senin (30/07/2018). Pertemuan ini pun menjadi salah satu tindak-lanjut rakor saberpungli yang berlangsung Senin pagi di kantor Kemenpolhukam, Jakarta.
“Saya berharap kegiatan dan pencapain yang telah dilakukan satgas Saberpungli, semakin diketahui oleh masyarakat luas,” papar Irjen Pol. Widiyanto.
Selanjutnya, Widiyanto meminta pengurus dan anggota IWO di seluruh Indonesia, ikut berperan aktif memberitakan jika terjadi pungli yang diderita masyarakat, baik dari kalangan sipil seperti preman, maupun oknum aparatur negara.
Selanjutnya Widiyanto menjelaskan, jika korupsi merugikan keuangan negara, maka pungli sangat merugikan kepentingan masyarakat secara menyeluruh. “Sekecil apa pun bentuk pungli, hal ini sudah menjadi komitmen Presiden Joko Widodo untuk memberantasnya,” tandas jenderal bintang dua ini.
Widiyanto berharap, IWO mampu memainkan peran kontrol di masyarakat, termasuk dalam memberantas pungutan liar. Jika ada masyarakat yang didera pungli merasa dirugikan, Widiyanto mempersilahkan agar melaporkan ke tim Saberpungli pusat di hotline / call center 193, SMS 1193 dan pengaduan melalui website www.saberpungli.id serta layanan aplikasi Satgas Saberpungli.(rel)
Setiap masuk ajaran baru, SMA N 3 BANGKO kabupaten ROHIL prov riau diduga PUNGLI yg dilakukan KASEK trsebut, walimurid diwajibkan membayar uang pembangunan sekolah yg besarnya berjenjang dgn rincian kls x Rp.150rb, kls x1 Rp.100rb, dan kls x11 Rp.50rb, tdk cukup itu saja yg dibebankan walimurid, hingga SPP 50 rb/siswa.walimurid sekolah trsebut merasa keberatan,dan diperas, namun KASEK tdk ambil tahu, dgn berbahasa trhadap walimurid, tidak ada sekarang ini sekolah gratis.. terimakasih, tolong ditindak secepatnya pak.