Radar Sriwijaya – Memeriahkan Asian Games yang akan diselenggrakan pada 18 Agustus 2018 mendatang, sekaligus membuka acara Hari Belanja Diskon Indonesia (HBDI). Badan Standarisasi Nasional (BSN) Kota Palembang akan melaksanakan pemecahan rekor MURI dengan menyajikan 18.818 pempek ber-SNI.
Kegiatan ini merupakan bagian dari gelaran HBDI yang diselenggarakan di Benteng Kuto Besak pada 8 Agustus 2018 dan nantinya akan diikuti 1400 peserta sementara target dari BSN adalah1000 peserta dari 45 UMKM yang ada di bawah binaan BSN.
“Nanti kita akan seleksi lagi karena ini diluar perkiraan antusiasnya masyarakat pelaku usaha pempek,” ungkap Kepala BSN Wilayah Kota Palembang, Haryanto saat dijumpai pada Technical Meeting persiapan pemecahan Rekor MURI pempek, Rabu (1/8/2018).
Haryanto mengatakan, pempek diharapkan dapat mengikuti jejak tempe, yang saat ini menjadi produk global karena standarnya sudah mengacu standar pangan dunia, yaitu Codex STAN 313R-2013.
Codex STAN yang diterbitkan oleh Badan Standar Pangan Dunia, yakni Codex yang dibentuk oleh FAO dan WHO. Standar Dunia Tempe ini diperjuangkan oleh Indonesia melalui BSN yang diadopsi dari SNI 3144 tentang Tempe Kedelai.
“Saat ini tempe jadi produk global, pabriknya ada di Amerika, Jerman, Belanda dan yang terbesar di Jepang yang mampu memproduksi 16 ribu kemasan tempe sehari, yang punya orang Indonesia, Rustono dari Grobogan,” katanya.
Lanjutnya, peserta sudah mendaftarkan dirinya melalui situs online, pempek yang berjumlah 18.818 buah ini nantinya akan dibagikan kepada peserta yang sudah memiliki tanda pengenal, dan sisanya akan dibagikan kepada anak-anak di panti asuhan
“Untuk kegiatan pemecahan rekor MURI Pempek ber-SNI ini, BSN sudah mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah kota,” tambahnya.
Pempek ber-SNI ini akan dibuat oleh tiga UMKM binaan BSN yang sudah mendapatkan SNI, diantaranya Pempek Rizky, Pempek Honey, dan Pempak Tince, serta akan melibatkan teman-teman UMKM Pempek yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Pempek (ASPPEK) Palembang.
“Diharapkan ini dapat menjadi motivasi bagi UMKM pempek lainnya yang jumlahnya lebih dari 4000 untuk menerapkan SNI,” pungkasnya. (den)