Radar Sriwijaya – Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto memimpin apel komando operasi kebakaran hutan dan lahan dalam rangka Pengamanan Asian Games 2018 di Griya Agung, Jumat (3/8/2018). Dalam kesempatan itu, semua pihak diminta komitmen mengantisipasi karhutla di wilayah Sumatera Selatan.
“Asap bisa menjadi ancaman dalam pelaksanaan Asian Games yang tinggal menghitung hari. Oleh karena itu, diperlukan strategi jitu agar karhutla bisa ditekan sedini mungkin,” katanya.
Panglima mengimbau, kepada seluruh elemen yang turut menangani karhutla, baik itu petugas maupun masyarakat setempat akan hati-hati ancaman asap yang ditimbulkan dari karhutla.
“Ancaman asap mungkin ancaman terbesar pada Asian Games nanti, karena itu semua elemen itu tetap waspada dan hati-hati, ada api sekecil apapun langsung bergerak dan padamkan,” imbaunya.
Menurut Panglima, ada tiga konsep yang digunakan dalam penanganan karhutla. Yakni, melakukan pembasahan di lahan gambut, penggunaan teknologi modifikasi cuaca, dan operasi darat yang difokuskan di 55 desa di Sumsel rawan karhutla.
“Sudah kita tempatkan pasukan di sana (55 desa), tidur bersama dengan masyarakat dan terus memantau apabila terjadi kebakaran. Jika kita lakukan semua ini, Insyaallah karhutla bisa kita tekan dan asap betul-betul tidak menggangu Asian Games,” ujarnya.
Sementara itu, Managing Director Sinar Mas, G Sulistiyanto mengatakan, pihaknya menyiagakan seluruh sumber daya untuk mengantisipasi karhutla di wilayah konsesi atau sekitarnya. Selain menurunkan 800 regu pemadam dan operasional empat unit helikopter, pihaknya juga mengaktifkan 184 pos pantau serta 36 menara api (pandang).
“Kita sudah keluarkan anggaran Rp 50 miliar, di luar anggaran tahunan, untuk pencegahan karhutla selama Asian Games,” pungkasnya. (den)