Bupati OKU Mulai Pembangunan Jembatan Tanjung Kemala

Radar Sriwijaya (OKU) – Bupati Ogan Komering Ulu (OKU) H Kuryana Azis melakukan peletakan batu pertama pembangunan jembatan Ogan Tanjung Kemala di Desa Tanjung Kemala, Kecamatan Baturaja Timur, Kabupaten OKU, Senin (13/08).

Hadir pada acara tersebut, Kapolres OKU AKBP Dra NK Widayana Sulandari, Ketua Pengadilan Negeri Baturaja Singgih Wahono, Dandim 0403/OKU yang diwakili Danramil Kota Kapten Handayani, Para Asisten dan Staf Ahli, Kadis, Kaban, Kabag, Camat, Kapolsek, Kades, tokoh masyarakat dan tamu undangan lainnya.

Bupati OKU H Kuryana Azis dalam sambutannya mengatakan, pembangunan jembatan ini upaya pemerintah kabupaten untuk mengembangkan daerah dan untuk memperpendek jarak tempuh. Jika sarana transportasi lancar, maka pertumbuhan ekonomi akan maju pesat dan masyarakatnya tentu ikut maju.

“Terima kasih atas partisipasi masyarakat desa Tanjung Kemala yang rela menghibahkan dan mewakafkan tanahnya untuk pembangunan jembatan Ogan Tanjung Kemala, khususnya kepada 26 Kepala Keluarga yang memiliki tanah tersebut.” ujarnya.

Ditambahkan Bupati, Ia juga berpartisipasi dalam hal kebaikan, tanah puyang/buyut H Kuryana Azis juga terkena dampak pembangunan jembatan tersebut, hanya ia meminta kepada pemborong jembatan agar nantinya dibuatkan pagar pembatas kebunnya yang terkena pembangunan.

Begitupun kepada warga setempat, ia mengharapkan agar bisa saling menjaga dan saling membantu demi terwujudnya pembangunan jembatan ini. Untuk pemberian nama jembatan, kita serahkan sepenuhnya kepada masyarakat desa Tanjung Kemala, jelasnya.

Bupati OKU menjelaskan, pembangunan jembatan ini dibangun dan dirancang dengan hati-hati, agar dapat menjadi jembatan yang sangat baik dan tahan lama kualitasnya.

Tentunya pada tahap selanjutnya pengamanan tiang jembatan harus dibuat, karena jembatan ini menggunakan rangka baja, yang lebar jembatan kurang lebih 7 meter. Ia berpesan kepada seluruh masyarakat agar dapat mengawasi jalannya pembangunan proyek tahap 1 jembatan ini.

“Saya ingin 2019 Jembatan harus bisa kita resmikan, dengan demikian jembatan ini dapat kita rasakan wujud nyata dari mimpi masyarakat Tanjung Kemala secara baik-baik dan bermanfaat bagi masyarakat itu sendiri.”jelasnya.

Ditempat yang sama Kepala Dinas PU BM OKU H Hilman dalam laporannya menyampaikan, pembangunan jembatan ini akan dikerjakan dalam dua tahap. Tahap awal bagian bawah dianggarkan melalui dana APBD sebesar Rp14,5 miliar, sesuai dengan nilai kontrak.

Jembatan ini nantinya akan menjadi penghubung dua desa/kelurahan, diseberang sungai Ogan adalah Kelurahan Sekarjaya (RS Sriwijaya) Kecamatan Baturaja Timur.

Tahap kedua pembangunan jembatan yang panjangnya 130 meter ini akan dianggarkan tahun berikutnya diperkirakan mencapai Rp 21 miliar. Pembangunan jembatan ini dikerjakan selama 165 hari kerja oleh kontraktor PT Krida Utama Mandiri dari Palembang.

Tokoh masyarakat yang juga mantan Kades Desa Tanjung Kemala Ustajri dalam penjelasannya mengatakan, masyarakat sangat bersyukur dengan mulai dibangunnya jembatan ini.

Ustajri mengusulkan jembatan ini sebenarnya sudah lama sekali yakni jamannya Bupati H Yulius Nawawi, namun karena pada waktu itu katanya di Baturaja sudah banyak bangunan jembatan sehingga tertunda.

“Sebenarnya, di desa Tanjung Kemala ini sudah tidak ada lagi untuk pengembangan wilayahnya. Mengingat di hulu terdapat kuburan umum, di sebelahnya terdapat rel Kereta Api, di lembahnya sering terjadi banjir.”

Ia mengharapkan bila selesai jembatan ini nantinya akan dinamakan jembatan Ogan Tanjung Kemala. Memang saat ini belum terasa manfaat bangunannya. Namun, nanti jelas ada manfaat bangunannya. Untuk itu, mari sama-sama kita dukung pembangunan jembatan yang dilakukan oleh Pemkab OKU saat ini.

Sebelum melakukan peletakan batu pertama pembangunan Jembatan Ogan Tanjung Kemala, mantan Kades dihadapan Bupati OKU, Muspida OKU, Kepala SKPD Pemkab OKU.

Tokoh masyarakat ini mengatakan bahwa pembangunan Jembatan ini merupakan salah satu untuk mewujudkan mimpi masyarakat Tanjung Kemala, dengan terbukanya akses jalur darat yang menghubungkan antara desa kami dengan kelurahan Sekar Jaya atau yang biasa disebut RS Sriwijaya. (Diq)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *