Radar Sriwijaya (OKU)– Menjelang hari raya Idul Adha Pedagang hewan kurban bermunculan. Dinas Perikanan dan Peternakan OKU, memiliki peran penting Khususnya untuk memastikan kesehatan hewan maupun kelayakan hewan untuk dijadikan kurban.
Empat tim dari dinas tersebut, mulai melakukan pemeriksaan terhadap hewan kurban yang di jual oleh masyarakat mauoin peternak.Rabu (15/8)
“Empat tim disebar di beberapa kecamatan, “ ujar Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan OKU, Hj Tri Aprianingsih.
Kecamatan yang dilakukan pemeriksaan, diantaranya, kecamatan Baturaja barat, Baturaja timur, Lubuk raja, Sinar Peninjauan dan Peninjauan. Empat tim pemeriksaan, lanjut Tri, melibatkan dokter hewan. Diantaranya, drh Martadinaata, drh Putut Pantoyo dan drh Desi Ariyanti.
Hewan yang telah diperiksa dan layak kurban, pihaknya memberikan tanda.
“Tanda berupa kalung berlabel.yang beruliskan “Layak untuk kurban”. Serta surat keterangan yang dikeluarkan dinas, “ jelasnya.
Pemeriksaan hewan, lanjut Tri, dilakukan dua tahap. Tahap pertama saat hewan kurban masih hidup. Pemeriksaan ini, untuk memastikan kelayakan dan kesehatan hewan. Kemudian pemeriksaan pasca penyembelihan. Ini dilakukan saat hari H kurban.
“tanggal 21 dan 22, akan turun ke lapangan lagi, “ujarnya.
Dijelaskan drh Desi Ariyanti, pemeriksaan hewan saat masih hidup, dilihat dari fisik. Seperti, bulu yang mengkilap, cermin hidung, mata bening, kaki tegap. Kemudian untuk mengetahui usia kelayak hewan yang jadi syarat kurban, dilihat dari gigi depan.
“Pemeriksaan tadi, ada hewan yang belum cukup usia. Itu tidak diberi tanda, “ katanya.
Sementara untuk pemeriksaan hewan pasca pemotongan. Pihaknnya akan terjun ke rumah ibadah yakni masjid dan musholah. Disana, akan diperiksa kesehatan daging dan tulang. Termasuk organ hewan kurban. Apakah mengandung cacing pada hati atau tidak.
“Kalau di hati mengandung cacing, hatinya harus dibuang. Tidak keseluruhan. Tapi yang ada cacingnya saja, “ tandasnya.
Sasli Rais, salah satu pedagang sapi menyebutkan, pemeriksaan yang dilakukan petugas, sangat bermanfaat. Dirinya tidak perlu menjelaskan panjang lebar kepada calon pembeli, terkait kualitas kesehatan hewan ternaknya.
“Lebih mudah memasarkannya. Apalagi ada label yang diberikan petugas, “ tukasnya.(Diq)