Polisi Dalami Kaitan Penembak Polantas di Cirebon dengan JAD

Radar Sriwijaya – Penembak dua anggota Polantas di Kabupaten Cirebon diduga terkait jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Kapolda Jawa Barat Irjen Agung Budi Maryoto mengatakan tim gabungan terus bekerja mendalami dugaan tersebut.

“Itu masih kita dalami (kaitan dengan JAD, red). Tim gabungan sudah bekerja. Kita tunggu saja semoga cepat terungkap,” kata Irjen Agung kepada wartawan di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (28/8/2018).

Tim gabungan itu terdiri dari anggota jajaran Polres Cirebon, Polda Jawa Barat dan Mabes Polri. Dia menambahkan sejauh ini sudah dan empat saksi yang dimintai keterangan terkait insiden penembakan itu. “Sudah ada 4 orang saksi,” tambahnya.

Sebelumnya, Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto mengatakan dugaan itu berdasarkan orang tua dua pelaku tersebut pernah terlibat dengan JAD. Kasus orang dua pelaku dulu ditangani oleh Densus 88 Antiteror.

“Saya belum bisa memastikan, tapi kemungkinan besar itu kelompok JAD. Karena orang tua yang bersangkutan, yang menjadi target ini, pernah ditangani Densus, kelompok JAD di Cirebon,” kata Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto kepada wartawan di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (27/8).

Dua anggota Polantas bernama Aiptu Widi dan Ipda Dodon terluka akibat ditembak orang tak dikenal di Tol Palikanci di dekat Gerbang Tol Mertapada, tepatnya di KM 224. Akibat kejadian itu, Ipda Dodon meninggal dunia pagi tadi di Rumah Sakit Polri Kramat Jati. Sementara, Aiptu Widi kondisinya terus membaik. (den)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *