** Nota Pengantar KUA PPAS 2019.
Radar Sriwijaya (OKI) – Mayoritas fraksi di DPRD OKI menyoroti terjadinya pengurangan Pendapatan Daerah pada Nota Pengantar Kebijakan Umum Anggaran (KUA) Perioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) tahun 2019.
Juru Bicara Fraksi PDI Perjuangan Sukis Raharjo mengatakan, menyikapi adanya penurunan pendapatan sebesar 49 miliar pada tahun 2019 diperkirakan akan berdampak pada sulitnya mewujudkan pembangunan dan menghambat laju pertubuhan ekonomi.
“Pendapatan daerah yang mengalami penurunan dari tahun 2018 akan berdampak pada sulitnya untuk pelaksanaan pembangunan disisi lain akan berimbas pada pertumbuhan ekonomi, oleh sebab itu kami minta penjelasan terkait dengan penurunan pendapatan ini.” katanya dalam rapat paripurna dengan agenda pemandangan umum fraksi terhadap nota pengantar keterangan KUA PPAS tahun anggaran 2019.
Selain itu, pihaknya juga menyoroti minimnya lampu jalan di wilayah lempuing dan lempuing jaya, padahal dengan adanya lampu jalan ini akan meminimalisir tindak kejahatan yang kerap terjadi.
“Selian persoalan tersebut kami juga menyoroti bidang pendidikan agar tidak hanya mementingkan kualitas saja, akan tetapi kuantitas sarana dan prasaraja pendidikan perlu diprrhatikan, untuk menciptakan pendidikan berkualitas haruslah didukung dengan sarana dan prasarana yang memadai.” tukasnya.
juru bicara fraksi Demokrat Wayan Sude DE mengingatkan, agar aspirasi masyarakat melalui DPRD OKI dapat diprioritaskan dalam penyusunan dianggarkan dan jangam sampai ulusan yang sebelumnya dibahas hilang begitu saja.
“Dari postur anggaran yang dirancang dalam kua ppas hendaknya masukan dan catatan untuk jadi pertimbangan dalam pembahasan. Visi misi dan program dapat dirasakan dan berkeadilan.” tukasnya seraya mengatakan agar anggaran yang disusun di setiap SKPD bersifat fleksibel dan berkeadilan mengingat terbatasnya anggaran dan menurunnya pendapatan.
Demikian juga dengan juru bicara fraksi-fraksi lain diantaranya, fraksi Golkar Dewi Megawati, Fraksi PAN Triyoto, Fraksi Gerindra Sejahtera Maryati dan Fraksi Hanura Juni Alpansuri meminta agar penyusunan anggaran ini dilakukan skala prioritas dengan lebih mengutamakan kepentingan masyarakat banyak.
Sementara itu Juru Bicara Fraksi
bintang kebangkitan nasional H Agustam mengajukan, pertanyaan penurunan pendapatan, dan belanja berkurang daerah berkurang 83 miliar.
Selain meminta kepada bupati agar segera tindaklanjuti laporan warga agar menindaklanjuti permintaan Pintu tol di suka mukti, hal ini akan berdampak besar pada perekonomian masyarakat.
Sementara dalam nota KUA PPAS 2019 Pendapatan daerah di proyeksikan sebesar Rp. 2,181 Triliun mengalamii penurunan sebesar Rp. 49,52 miliar dari tahun 2018 sebesar Rp.2,231 Triliun.
Kemudian Belanja Daerah sebesar Rp. 2,157 Triliun atau mengalami penurunan 83 miliar dibanding tahun 2018 sebesar Rp. 2,241 Triliun.(den)