Penulis : Antania Aulina (1730201151)
Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang
Mata kuliah Pengantar Kurikulum yang diampu oleh Bapak Syutaridho, M.Pd memberikan kesempatan pada mahasiswa UIN Raden Fatah Palembang khususnya Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah untuk melaksanakan praktik kegiatan pembelajaran di Sekolah-sekolah atau Madrasah Ibtidaiyah yang ada di Palembang dan sekitarnya.
Disini kami dibagi menjadi beberapa kelompok, setiap kelompok wajib memilih sekolah yang berbeda dengan temannya ini berguna untuk membadingkan pengalaman yang di dapat melalui kegiatan observasi yang telah dilakukan.
Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam menyelenggarakan setiap jenis dan setiap jenjang pendidikan. Berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu tergantung pada proses belajar yang dialami siswa baik ketika ia berada di sekolah maupun dilingkungan rumah atau keluarganya sendiri.
Disini saya akan bercerita sedikit berdasarkan pengalaman praktik dan observasi yang dilakukan di salah satu sekolah atau madrasah yang ada di palembang yaitu MIN 2 Model Palembang, yang letaknya di daerah Pakjo. Disekolah ini saya melihat ada beberapa orang anak yang memanfaatkan waktu luangnya untuk belajar bersama teman-temannya di luar ruangan kelas.
Mereka tidak hanya belajar di dalam kelas melainkan di luar kelas pun mereka tetap belajar. Kata salah satu peserta didik yang ada di sekolah tersebut belajar di luar ruangan kelas itu lebih menyenangkan dan sangat menarik di bandingkan belajar di dalam kelas.
Karena apabila mereka belajar di dalam ruangan kelas, peserta didik hanya di hadapkan pada benda-benda yang setiap hatinya mereka temui di dalam ruangan itu, seperti papan tulis, lemari, rak buku, bendera, poster, meja dan kursi. Terlebih jika benda-benda tersebut tidak di tata dengan rapi siswa akan cepat merasa bosan melihat suasana kelasnya. Sedangkan ketika peserta didik belajar di luar ruangan kelas disamping snagt menarik dan juga menyenangkan bagi peserta didik. Belajar di luar kelas bisa menghindari kejenuhan peserta didik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, bisa memecah suasana.
Belajar di luar kelas membuat suasana menjadi baru, lebih menarik, lebih segar. Anak-anak keluar dari rutinitas yang dilakoni dalam kelas setiap hari. Banyak hal baru yang ditemukan di luar kelas yang dapat memotivasi semangat belajar peserta didik. Sehingga diharapkan mereka bisa memahami pembelajaran lebih cepat.
Peserta didik terbebas dari sekat ruang yang mebatasi. Di luar kelas, area belajar lebih luas. Siswa bebas bergerak. Mereka tak terikat dan terbatasi oleh benda-benda yang ada dalam kelas. Pikiran menjadi terbuka. Hati pun bergembira.
Belajar di luar ruangan kelas sejatinya memberikan pengalaman langsung di lapangan. Pembelajaran tak sebatas retorika dan teori. Belajar lebih cepat dipahami karena diujicobakan, diperagakan dan dipraktekan.
Di sekolah atau madrasah yang saya lakukan kegitan observasi itu selain siswanya yang bisa memanfaatkan waktu luanganya untuk belajar bersama teman-temanya ada juga peserta didik yang lebih berfikir kritis dibandingkan gurunya. MIN 2 Palembg tersebut memang terkenal salah satu sekolah yang banyak diminitasi peserta didik. Orang tua siswa berlomba-lomba untuk nisa memasukkan anaknya ke dalam madrasah itu.(*)