Penulis : Eni Fitriani, mahasiswi UIN Raden Fatah Palembang, Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Mata kuliah Pengantar Kurikulum yang diampu oleh bapak Syutaridho,M.Pd memberikan kesempatan pada mahasisiwa UIN Raden Fatah Palembang khususnya pada Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah untuk melaksanakan praktik kegiatan pembelajaran di Sekolah-Sekolah Dasar atau Madrasah Ibtidaiyah yang ada di Palembang dan sekitarnya. Setiap kelas dibagi menjadi beberapa kelompok kecil yang terdiri dari 2-3 orang.
Setiap kelompok wajib memilih sekolah yang berbeda guna untuk pembanding pengalaman. Ini adalah kesempatan emas bagi para mahasiswa keguruan untuk bisa mendekatkan diri dengan masyarakat dan mengobservasi bagaimana cara penyampaian pembelajaran dengan baik.
Berdasarkan pada pengalaman praktik dan observasi yang kami lakukan sejak awal perkuliahan bulan september hingga akhir november, terkhusus pengalaman saya dalam menyampaikan suatu materi dalam proses belajar mengajar hal yang terpenting adalah proses, karena proses inilah menentukann tujuan belajar akan tercapai atau tidak tercapai. Ketercapaian dalam proses belajar mengajar ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku. Perubahan tingkah laku tersebut baik yang menyangkut perubahan bersifat pengetahuan (kognitif), keterampilan (psikomotor) maupun yang menyangkut nilai dan sikap (afektif).
Dalam proses belajar mengajar ada banyak faktor yang mempengaruhi tercapainya tujuan pembelajaran diantaranya, pendidik, peserta didik, lingkungan, metode/teknik, serta media pembelajaran.
Pada kenyataannya, apa yang terjadi dalam proses pembelajaran seringkali terjadi proses pengajaran yang berjalan dengan tidak efektif. Banyak waktu, tenaga, dan biaya yang terbuang sedangkan tujuan belajar tidak tercapai. Dengan adanya media pembelajaran maka tradisi lisan dan tulisan dalam proses pembelajaran dapat diperkaya dengan berbagai media pembelajaran.
Media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan pengirim kepada penerima sehingga merangsang pikiran, perhatian, perasan, dan minat peserta didik yang menjurus ke arah terjadinya proses belajar. Media memiliki kemampuan untuk menangkap, menyimpan, dan menampilkan kembali suatu objek atau kejadian.
Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan supaya tidak terlalu verbalitas (banyak ceramah). Media pembelajaran juga dapat mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera, misalnya objek terlalu besar bisa digantikan dengan gambar, dan gerak yang terlalu cepat dapat dibantu dengan timelapse.
Meski media pembelajaran sangat membantu untuk memperjelas materi, guru/pendidik adalah sosok utama dalam sebuah pembelajaran. Bagaimana cara guru/pendidik memanfaatkan media yang ada adalah keprofesionalan yang harus dimiliki oleh setiap diri seorang pendidik.(*)