PDAM Unit Lubuk Raja OKU Siap Beroperasi

Radar Sriwijaya (OKU) – Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Baturaja, Kabupaten OKU, telah melakukan uji coba dari Intake menuju IPA (Instalasi Pengolahan Air) dari Satker Balai Besar Sumber Daya Air Wilayah Delapan Sumbagsel yang berlokasi di Unit 3 Trans Batumarta, Kecamatan Lubuk Raja, pada pembangunan SPAM di Unit II Trans Batumarta.

Yang mana sebelumnya, pengerjaan proyek SPAM tersebut dimulai pada April 2018 lalu. Ditargetkan akan  selesai pada akhir tahun 2018, kini telah rampung 99 persen dikerjakan dan hanya tinggal menunggu peresmian agar siap difungsikan pengoperasiannya di Januari tahun 2019.

Hal tersebut disampaikan Direktur PDAM OKU H Abi Kusno SE melalui Kabag Teknik Asril, ST saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (26/12/18).

Menurutnya,  uji coba tersebut dilakukan bentuk kesiapan PDAM OKU sebagai User nantinya dalam melayani pelanggan di Kecamatan Lubuk Raja yang telah antusias menyambut pengoperasian Air Bersih yang akan dikelola PDAM OKU.

“Uji coba yang telah kita lakukan dari Intek menuju IPA dengan sampel salah satu ke rumah pelanggan  langsung, pada tanggal 19 Desember lalu alhamdulilah berjalan sesuai harapan. Selanjutnya nanti kita juga segera akan melakukan uji coba dari IPA menuju Boster, dan ini akan secepatnya kita lakukan sebelum peresmiannya di bulan Januari 2019 nanti ,”kata Asril.

Dijelaskannya, sudah ada sekitar 1000 pelanggan di Kecamatan Lubuk Raja yang sudah tersambung dan siap dialiri air bersih, hanya tinggal menunggu pengoperasian saja setelah peresmian dilaksanakan.

Diberitakan sebelumnya, pembangunan SPAM di Kecamatan Lubuk Raja tahun 2018 ini menghabiskan anggaran sebesar Rp.41 Miliar, dengan daya tampung seribu pelanggan. Namun itu hanya untuk tahap awal, dimana nantinya setiap tahun jaringan akan terus ditambah hingga mencapai target 4800 pelanggan dengan kapasitas SPAM yang tersedia 60 liter air perdetik.

Dana Rp.41 Miliar tersebut, dianggarkan dari beberapa sumber, diantaranya dana pusat APBN murni dari Satuan Kerja Air Bersih sebesar Rp 20 Miliar, ditambah APBN murni dari Satker Balai Besar Sumber Daya Air Wilayah Delapan Sumbagsel sebesar Rp.16 Miliar. Dan bantuan Provinsi Sumsel dari Dinas Perumahan Permukiman Rp 1,5 Miliar. Sedangkan dana APBD OKU tahun 2018 sebesar Rp 4 miliar. Dengan total anggaran mencapai sekitar Rp 41 miliar. (Diq)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *