Kemenag OKU Berikan Bantuan Ke Panti Asuhan

**Peringatan Hari Amal Bakti (HAB) ke 73.

Radar Sriwijaya (OKU) – Bupati Ogan Komering Ulu (OKU) Drs.H.Kuryana Azis jadi inspektur upacara di Hari Amal Bakti (HAB) ke 73 tahun 2018 tingkat Kabupaten OKU yang diselanggarakan dihalaman kantor DPRD OKU, Jalan Gajah Mada Baturaja.

Menteri Agama RI dalam sambutanya yang dibacakan oleh Bupati OKU Drs.H.Kuryana Azis, mengatakan, Tujuh puluh tiga tahun silam, pada 3 Januari 1946 Pemerintah membentuk Kementerian Agama sebagai bagian dari perangkat kehidupan bernegara
dan berpemerintahan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Pembentukan Kementerian Agama merupakan keputusan yang bersejarah dan memberi pengaruh besar sepanjang perjalanan bangsa dan negara Republik Indonesia hingga kini.

Berdirinya Kementerian Agama adalah untuk menjaga dan memelihara, sekaligus mengembangkan kualitas pendidikan keagamaan masyarakat kian naik peringkat, agar tetap dan terus
terjaga kerukunan hidup antar umat beragama yang kian rekat. Dan pada akhirnya agar kualitas kehidupan keagamaan segenap bangsa makin
meningkat. Kendati negara kita secara formal tidak berdasar agama tertentu, tidak menetapkan suatu agama sebagai agama resmi negara, akan tetapi
keterlibatan negara dan Pemerintah menyangkut kehidupan keagamaan merupakan hal nyata danniscaya, sesuai konstitusi negara.

Keberhasilan pembangunan kehidupan beragama sangat menentukan hari depan bangsa. Melalui peringatan Hari Amal Bakti Kementerian Agama, kita diingatkan kembali arti pentingnya jaminan hak beragama dalam pelaksanaan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, terutama sila Ketuhanan Yang Maha Esa pada Pembukaan dan pasal 29 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia.

Dalam negara kita berdasar Pancasila, bukan hanya jaminan untuk mengamalkan ajaran agama dilindungi negara, bahkan kebijakan Pemerintah tidak boleh bertentangan dengan ajaran dan kaidah agama.

“Sejalan dengan tema Hari Amal Bakti
Kementerian Agama tahun ini, yaitu “Jaga Kebersamaan Umat”, saya mengajak seluruh jajaran Kementerian Agama, apalagi di tahun politik
sekarang ini, mari senantiasa menebarkan energi kebersamaan, merawat kerukunan, dan
menempatkan diri di atas dan untuk semua kelompok
dan golongan kepentingan.” katanya.

Ajakan yang sama kepada semua elemen bangsa, mari jaga kebersamaan, keutuhan sesama anak bangsa. Segala ujaran, perilaku, dan sikap yang bisa
menimbulkan luka bagi sesama saudara, mari kita hindari.

“Mari jauhi saling menebar benci, saling
melempar fitnah keji, saling menyuburkan penyakit hati, dan saling melukai hati antar sesama anak
negeri.” ujarnya.

Seluruh ASN dan jajaran Kementerian Agama haruslah menjadi perangkai, penjalin, dan perajut tenun kebangsaan kita yang kejujuran, dan keikhlasan memberikan amal bakti bagi segenap warga negara tercinta. Dalam tugas
sehari-hari, setiap aparatur Kementerian Agama harus mampu menunjukkan nilai kinerja yang baik, kepemimpinan yang amanah, dan memberi kemudahan kepada masyarakat luas, untuk
memperoleh akses pelayana keagamaan secara akuntabel dan berkualitas.

“Saudara-saudara sekalian, Pemerintah melalui peran dan fungsi Kementerian Agama hadir memberikan pelayanan
keagamaan bagi semua umat beragama dengan berbagai fasilitasi. Kementerian Agama menyelenggarakan pelayanan publik di bidang keagamaan dengan tiada henti melakukan inovasi.” katanya.

Memasuki Tahun 2019, enam sasaran strategis program Kementerian Agama telah digariskan, yakni meningkatnya kualitas kehidupan umat beragama, meningkatnya harmoni sosial dan kerukunan umat beragama, meningkatnya kualitas pelayanan
keagamaan, meningkatnya akses layanan pendidikan, meningkatnya mutu pendidikan agama dan
keagamaan, dan peningkatan kualitas tatakelola pembangunan bidang agama.

“Saya berpesan, enam sasaran tersebut harus tercermin dalam program kerja pusat dan daerah.” jelasnya.

Disamping itu, pembinaan toleransi dan kerukunan antar-umat beragama, pengembangan moderisasi.beragama dan pembangunan akhlak bangsa perlu
disuarakan lebih nyaring di ruang-ruang publik. Toleransi beragama dapat dimaknai sebagai sikap “menghormati dan menghargai atas perbedaan yang
ada pada pihak lain.

Sementara moderasi beragama
adalah upaya mewujudkan pemahaman dan pengamalan agama yang moderat, yang terhindar dari bentuk pemahaman dan praktek keagamaan yang berlebih-lebihan dan ekstrim.

Adapun pembangunan akhlak adalah aspek yang sangat fundamental sebagai pilar utama keadaban bangsa, agar kita semua tidak tercerabut dari fitrah
kemanusiaan kita. Saudara-saudara sekalian, Peringatan Hari Amal Bakti Kementerian Agama membawa pesan kepada kita semua untuk mewujudkan supremasi nilai-nilai ke-Tuhan-an dan
keagamaan sebagai ruh pembangunan dan kemajuan bangsa.

Masalah agama adalah masalah yang amat peka yang bila tidak ditangani dengan hati-hati dapat menimbulkan persoalan yang rumit. Oleh sebab itu, Kementerian Agama amat menyadari pentingnya kematangan cara berpikir dan bertindak dalam mengelola urusan keagamaan, menjaga kerukunan
beragama serta mendorong pembudayaan moderasi
beragama bagi semua warga bangsa.

“Kita bersyukur, dalam beberapa tahun terakhir Kementerian Agama telah meraih sejumlah capaian dalam Reformasi Birokrasi, seperti tercermin antara lain dari kenaikan Penilaian Mandiri Reformasi Birokrasi. Juga indeks kepuasaan publik atas pelayanan keagamaan, seperti pelayanan haji dan
pelayanan pencatatan nikah yang terus meningkat. Banyak unit organisasi dan satuan kerja Kementerian
Agama sejak 2017 dan 2018 menerapkan pelayanan terpadu satu pintu (PTSP) dan mengembangkan digitalisasi pelayanan publik di bidang keagamaan.” katanya.

Seiring dengan itu, dirinya mengajak semua pihak  untuk senantiasa menegakkan lima nilai budaya kerja Kementerian Agama, yaitu Integritas, Profesionalitas,
Inovasi, Tanggung Jawab, dan Keteladanan. Setiap pejabat dan birokrat Kementerian Agama harus
memerankan diri sebagai pelayan masyarakat dan tempat berlabuhnya kepercayaan umat.

Jangan sekali-kali mengkhianati kepercayaan umat dengan perbuatan korupsi dan berbagai perbuatan tak terpuji. Kita harus ingat bahwa anjuran agar menjaga integritas tidak akan banyak pengaruhnya bila kita sendiri tidak terlebih dahulu mempraktikkan dan membuktikannya.

Semua agenda Reformasi Birokrasi bertujuan untuk menciptakan pelayanan publik yang efektif, efisien, serta meminimalisir penyimpangan dan malpraktik administrasi negara.

Reformasi Birokrasi akan menciptakan lingkungan kerja yang membuka ruang dan peluang yang sama bagi setiap pegawai untuk berkontribusi dan berprestasi.

“Saudara-saudara yang berbahagia, Dalam kesempatan ini, saya memohon perhatian semua elemen umat beragama, para ulama dan tokoh agama, serta jajaran Kementerian Agama terhadap urgensi ketahanan keluarga sebagai basis ketahanan bangsa.” tukasnya.

Pembinaan ketahanan keluarga haruslah dilakukan terus menerus tiada henti.Ketahanan keluarga belakangan ini
menghadapi ancaman guncangan dan kerapuhan, seperti terlihat dari tingginya angka perceraian, perkawinan usia dini, dan kekerasan dalam rumah
tangga. Untuk itu, saya minta agar Program Bimbingan Perkawinan dan Konseling Keluarga dijalankan secara lebih masif bekerjasama dengan
organisasi mitra Kementerian Agama dan ormas keagamaan lainnya.

“Saudara-saudara sekalian, Sebelum mengakhiri sambutan ini, saya menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia, serta kepada semua instansi
terkait, atas dukungan dan kerjasama lintas sektoral dalam pembangunan kehidupan beragama selama.” pungkasnya.

Hadir dalam acara kapolres OKU, kejari, dandim 0403, kepala dinas, kepala kantor, kepala badan, asisten, wakil ketua DPRD OKU, Hj.Indrawati, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda dan tamu undangan lainnya dengan peserta upacara seluruh pegawai kementerian agama (kemenag) OKU dan siswa siswi madrasah yang ada dilingkungan kemenag OKU.

Diakhir acara dilakukan pemberian penghargaan satria lencana pada pegawai yang mengabdi selama tiga puluh tahun, dua puluh tahun, dan sepuluh tahun, juga dilakukan pemberian bantuan terhadap anak yatim piatu sebanyak tiga puluh orang, pemberian bingkisan dengan purna bakti, dan pemberian hadiah kepada pemenag lomba dalam rangkah memeriahkan HAB ke 73 tahun 2019, mulai dari lomba rabana, bola volly, tenis meja, dan lomba lainnya.

Selain itu dilakukan ajangsana ke aeluruh panti asuhan yang ada di baturaja untuk memberikan bantuan.”(Diq)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *