Distribusi Logistik Terkendala Cuaca dan Anggaran

** KPU OKI Optimis Tepat Waktu

Radar Sriwijaya (OKI)  – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) mengakui distribusi logistic untuk 18 kecamatan di Kabupaten OKI terkendala cuaca dan anggaran, meskipun demikian pihak penyelenggara pemilu tersebut tetap optimis pendistribusian logistic dapat tepat waktu.

Ketua KPU OKI Deri Siswadi saat dikonfirmasi mengatakan, saat ini pihaknya tengah melakukan pengesetan logistic pemilu yang dibantu oleh PPK dari masing-masing kecamatan tujuannya adalah agar PPK mengetahui lebih detail jumlah TPS didesa masing-masing,

Kemudian melibatkan PPK ini tujuannya adalah untuk meminimalisir terjadinya kesalahan distribusi surat suara dapail kabupaten dan yang telah didistribusikan mulai dari surat suara maupun perlengkapan TPS lainnya termasuk bilik suara.

Diakuinya, memang logistic pemilu kali ini jumlahnya lebih banyak dari logistic pemillu sebelumnya, perlu diketahui bahwa untuk kotak suara, KPU OKI menggunakan kotak suara yang baru namun untuk bilik suara sebagian menggunakan bilik yang lama, karena jumlah yang dibilik yang dikirimkan jumlahnya tidak memadai atau kurang.

Khusus daerah perairan seperti kecamatan Air Sugihan, Tulung Selapan, Cengal dan Sungai Menang, distribusi logistic sudah dilakukan 100 persen, sedangkan sejumlah kecamatan lainnya masih terus berproses pengiriman termasuk jika terjadi kekurangan.

“Untuk Kecamatan Air Sugihan sudah kita distribusikan dua hari lalu dan PPK sudah mulai mendistribusikan logistic ke desa-desa mengingat lokasinya cukup jauh, menyusul Cengal, Selapan dan Sungai Menang,” kata Deri, Senin (15/4).

Menurut Deri kendala yang dihadapi sebenarnya adalah biaya distribusi logistic dan hal ini sudah pernah disampaikan ke Pemkab OKI dalam kegiatan rapat koordinasi beberapa waktu lalu,  ada beberapa jalan keluar yang diberikan seperti bantuan dari pihak ketiga yang tidak mengikat.

Kepada pihak Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) pihaknya tidak merekomendasikan untuk menerima bantuan langsung yang diberikan oleh pihak ketiga, akan tetapi bantuan tersebut harus diberikan kepemerintah kecamatan dan pihak kecamatanlah nantinya yang akan mengaturnya.

“Artinya kita hanya menerima manfaatnya saja, kita tidak merekomendasikan PPK maupun PPS untuk menerima bantuan langsung,”katanya.

Selain permasalahan biaya distribusi yang minim, kendala lain yang dihadapi adalah cuaca, dimana dari proses distribusi  dan setting per TPS yang mulai dilakukan sejak sepekan terakhir, tiga malam berturut – turut turun hujan dengan intensitas deras, hal ini menyebabkan aktivitas bongkar muat tidak bisa dilakukan termasuk penyetingan per TPS.

Terkait dengan kendala kertas C6 atau surat pemberitahuan pemungutan suara kepada pemilih yang dikeluhkan sejumlah warga yang belum menerima dari petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), menurut Deri masyarakat tidak perlu risau, pasalnya, C 6 itu hanya bersifat pemberitahuan dan bukan undangan, artinya tanpa C6 sekalipun masyarakat yang terdaptar di DPT tetap bisa hadir  cukup membawa elektronik KTP.

“Bahkan bagi masyarakat yang tidak termasuk dalam DPT sekalipun asalkan memiliki Elektronik KTP masih bisa menyalurkan hak pilihnya,” jelasnya.

Diterangkannya, terkait dengan distribusi logistic ini selain daerah perairan, sejumlah daerah lainnya juga masuk dalam zona rawan karena akses jalur darat yang mengalami kerusakan yang cukup parah, sedangkan untuk kecamatan terdekat seperti Kayuagung baru akan didistribusikan pada H-1.

“Kita sudah petakan seperti Kecamatan Mesuji Raya kondisi jalan sepucuk yang menjadi akses kewilayah tersebut mengalami kerusakan, demikian juga diwilayah Kecamatan Mesuji Makmur juga mengalami hal yang sama, namun hingga saat ini laporan yang diterima distribusi logistic sudah sampai ketingkat PPK dan menunggu disalurkan ke PPS,” tukas dia.

Selain distribusi logistic, KPU OKI juga sudah melakukan simulasi terkait dengan waktu pemilihan suara, bagi masyarakat yang belum memiliki pilihan yang akan dituju jelas ini akan memperlambat pada saat di pemilihan, tetapi jika masyarakat sudah mantap pilihan sebelum masuk ke TPS maka proses itu akan lebih cepat.

“Maksimal satu TPS itu DPTnya 300 orang, jumlah TPS sebanyak 2.188 TPS, proses pemungutan suara itu maksimal di jam 13.00 wib, tetapi jika masih ada antrian warga yang belum mencoblos maka proses pemungutan suara ini tetap dilanjutkan, yang tidak boleh itu masih mendaftar diatas jam 13.00 wib, artinya semuanya harus diselesaikan penghitungan,” ujarnya.

Untuk jumlah DPT di Kabupaten OKI  berdasarkan DPT Hasil Perbaikan (HP) 2, sebanyak 523.269 Sebelumnya KPU OKI mengusulkan sekitar 2 ribuan orang yang masuk kedalam DPK  agar dimasukan kedalam DPT ditolak oleh KPU RI akan tetapi masyarakat tersebut tetap bisa menyalurkan hak pilihnya.

Lebih lanjut Deri mengatakan,  pihaknya berharap kepada para penyelenggara untuk tetap menjaga netralitas, profesionalitas dan tetap memegang teguh amanah yang diberikan.

“Kepada penyelenggara bekerja secara professional dan mematuhi segala ketentuan yang ada dan tentu saja yang paling utama adalah menjaga netralitas.” Katanya.(den)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *