Kayuagung, Radar Sriwijaya (OKI) – Program ibadah umroh gratis yang dilaksanakan Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir untuk masyarakat daerah ini dinilai tidak tepat sasaran. dan terkesan bernuansa politis.
Salah seorang Tokoh Pemuda OKI, Jamalludin mempertanyakan, kriteria yang dibuat oleh pemkab OKI dalam menetapkan anggota masyarakat yang layak mendapat jatah ibadah umroh gratis tersebut.
Penentuan siapa yang akan diajak untuk ikut ibadah umroh tersebut harus bisa bertindak secara adil, karena semua masyarakat punya hak untuk bisa ikut ibadah yang dibiayai dengan uang rakyat tersebut.
Jamal juga mempertanyakan indikator masyarakat yang layak diajak untuk melaksanakan ibadah umrah gratis tersebut. Bahkan, dia mencurigai bahwa program tersebut tidak didasarkan niat baik, tapi ada nuansa politisnya.
“Kita mendapatkan laporan bahwa yang mendapat jatah umroh gratis banyak merupakan kolega dan orang yang dekat dengan penguasa, banyak juga timses yang berangkat,”jelasnya, jumat (17/5/2019).
Padahal sambungnya, keberangkatan umroh tersebut dibiayai oleh APBD OKI yang bersumber dari pajak rakyat, artinya semua warga memiki hak dan kesempatan yang sama untuk diberangkatkan umroh.
“Beberapa hari lalu baru diberangkatkan jumlahnya puluhan orang, bukan kita tidak setuju, namun pemerintah harus berlaku adil terhadap rakyatnya, jangan mementingkan kepentingan tertentu.” katanya.
Menurutnya, Program ini menjadi agenda rutin yang dilaksanakan oleh pemerintah Kabupaten OKI hampir setiap tahun, bahkan dalam setahun ada juga pemberangkatan sebanyak dua kali, dimana pada tahun 2017 lalu dilaksanakan pada bulan Mei dan Oktober dengan jumlah peserta sebanyak 100 orang.
“Informasinya itu Program Bidang Kesra yang bekerjasama dengan IPHI Kabupaten OKI, namun saya tidak tahu lebih jelasnya, ditanyakan saja apa ukuran seseorang bisa diberangkatkan.” katanya.
Sementara itu Kabag Kesra Pemkab OKI H Reswandi belum berhasil dikonfirmasi untuk dimintai tanggapannya, terkait berita tersebut, demikian juga dengan ketua IPHI Kabupaten OKI H Masherdata Musai tidak berhasil dikonfirmasi, Mantan Kepala Dinas Pendidikan OKI tersebut sudah pindah tugas ke Kabupaten Banyuasin.(den)