Foto armizi/radar sriwijaya
Radar Sriwijaya (OKU) – Untuk memberikan keamanan dan kenyamanan kepada umat muslim yang akan merayakan Hari Raya Idul Fitri 1440 H sebanyak 727 Personel Tim Gabungan siap amankan perayaan Idul Fitri di Kabupaten OKU.
Hal itu dikatakan Kapolres OKU AKBP Dra Ni Ketut Widayana Sulandari setelah Apel Gelar Pasukan Opersi Ketupat Pengamanan Hari Raya Idul Fitri 1440 H dengan Sandi “Operasi Ketupat Musi 2019”.
Gelar pasukan dipusatkan di halaman Mapolres OKU Kelurahan Batukuning Kecamatan Baturaja Barat, Selasa (28/5/2010).
Bertindak sebagai pimpinan apel, Kapolres OKU AKBP Dra Ni Ketut Widayana Sulandari dengan Komandan apel Kasat Narkoba AKP Widhi A Darma SIK.
Dikatakan Kapolres, kekuatan personel Polriyang diturunkan untuk mengamankan peryaan Idul Fitri 1440 H meliputi 609 Polri dan 16 PNS Polres.
Kemudian 102 satuan sampingi dengan rincian dari Kodim 0403 OKU sebanyak 12 personel.
Sub Denpom II/4-4 Baturaja sebanyak 6 personel, Satpol PP sebanyak 12 personel, Dishub sebanyak sebanyak 12 personel, PBK 12 personel, Dinkes 12 personel, Pramuka 12 personel, ORARI 12 personel dan SENKOM 12 personel.
Sedangkan Pos Yan ada ditiga titik masing-masing di SPBU Batu Kuning, Stasiun Kereta Api, Simpang 3 Ramayana.
Pos Pam masing-masing di Desa Gunung meraksa Kecamatan Pengandonan, Pasar Lama Kecamatan Baturaja Timur, Desa Kurup Simpang 3 Cor Beton, Simpang Tran Batumarta.
Kemudian Pos Pantau di simpang IV UNBARA, Simpang IV Air Paoh, Simpang IV Sukajadi, Simpang Citimall.
Sedangkan Daerah rawan kriminilaitas di Pasar Lama dan Pasar Baru.
Rawan Macet Simpang Ramayana, Simpang Polres Lama, Simpang 5 Tugu Batu dan Simpang 4 Ogan I.
Kemudian Rawan Lakalantas di Jalainsum Desa Gunung meraksa Kecamatan Pengandonan dan Jalinsum Kelurahan Kemelak Bindung Langit.
Rawan jalan longsor terdapat di Jalan raya Baturaja-Muaradua di Desa Batuputih, Baturaja-Prabumulih di Desa Banuayu dan Baturaja –Pengandonan Desa Pusar Kecamatan Baturaja Barat.
Dalam sambutan tertulis, Kepala Kepolisian RI Jenderal Tito Karnavian yang dibacakan Kapolres OKU mengungkapkan, operasi ketupat 2019 yang akan digelar selama 13 hari mulai Rabu (29/5/2019) memiliki karakteristik yang khas dibandingkan dengan operasi di tahun-tahun sebelumnya.
Operasi Ketupat Tahun ini akan dilaksanakan bersamaan dengan penyelenggara tahapan pemilu pada 2019.
“Saat ini ganguan terhadap stabilitas kamtibmas berupa aksi serangan teror baik kepada masyarakat maupun kepada personal dan markas polri. Ini merupakan tindakan kejahatan yang meresahkan publik seperti pencurian, perampokan, penjambretan, begal, dan premanisme,” kata Kapolri.(Diq)