%**Alami luka tusukan 4 Liang.
Radar Sriwijaya (OKU).- Warga Dusun I Desa Banuayu Kecamatan Lubuk Batang Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Jumat (20/09/2019), sekitar pukul 10.00 WIB, mendadak geger. Pasalnya, di pinggiran dinding talut Sungai Ogan yang ada di desa itu ditemukan sesosok mayat pria muda tewas mengenaskan dengan tubuh bersimbah darah denga 4 liang luka tusukan ditubuhnya.
Korban diketahui bernama Nanda Putra (20), warga Kalangan Rebo Desa Kemilau Baru RT05 Kecamatan Baturaja Timur Kabupaten OKU. Kuat dugaan Nanda merupakan korban pembunuhan, karena di dekat mayatnya polisi menemukan barang bukti satu buah sarung pisau warna hitam lis merah yang diduga milik pelaku.
Sementara harta benda korban berupa handphone jenis android warna merah, satu buah switer warna biru hitam dengan kondisi sobek dan korek api Tokay warna hijau masih ada di dekat mayat Nanda.
Informasi yang dihimpun di lapangan menyebutkan, korban pertama kali ditemukan oleh Rosi Pebian (18), warga Dusun III Desa Banuayu.
Berbekal informasi tersebut Kasat Reskrim Polres OKU AKP Alex Andriyan SKom dan Kapolsek Lubukbatang AKP Ujang Abdul Azis bersama anggota langsung melakukan olah TKP (Tempat Kejadian Perkara). Polisi melakukan identifikasi dan mengejar pelaku kejahatan yang menewaskan Nanda Saputra. Anggota Polsek Lubuk batang dibackup anggota Buser terus melakukan pengejaran tersangka pelakunya.
Menurut informasi yang beredar, korban baru beberapa bulan ini keluar dari penjara karena melakukan tindak kriminalitas. Pria yang belum memiliki pekerjaan ini diduga memiliki musuh yang sakit hati dengan korban, diperkirakan pelaku menghabisi korban beberapa jam sebelum ditemukan, saat tim inavis Polres OKU melakukan identifikasi jenazah, tubuh korban sudah kaku.
Terpisah Kapolres OKU AKBP Dra Ni Ketut Widayana Sulandari mengatakan kasus ini sudah ditangani polisi. Polisi terus melakukan penyelidikan seputar kasus pembunuhan yang menimpa Nanda.
“Semoga kasus ini segera terungkap,” kata Kapolres.
Sementara itu kematian tragis Nanda membuat keluarga besarnya syok dan tidak menyangka korban akan meninggal dengan cara mengenaskan.
“Saya langsung kaget saat tahu korban tewas,” kata Zularifin (43), paman korban. Korban sendiri kata Zularifin merupakan anak bungsu dari lima bersaudara yang terkenal tidak banyak ulah. Namun sejak kedua orang tuanya bercerai, Nanda sering keluyuran dan tidak pulang ke rumah.
Zularifin sendiri mengatakan terakhir kali bertemu korban seminggu lalu saat Nanda pulang ke rumah ibunya.
“Dak nyangko nian kalu itu pertemuan kami yang terakhir. Kami sekeluargo samo sekali idak punyo firasat apo-apo sebelumnyo,” tandasnya.(diq)