photo : ilustrasi.
Radar Sriwijaya (OKI),- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) Sumatera Selatan (Sumsel) menegaskan, penggunaan masker idealnya hanya digunakan bagi orang sakit.
Sementara orang sehat, lebih dianjurkan untuk rajin mencuci tangan menggunakan sabun dengan air mengalir atau Hand Sanitizier.
Menghilangnya stok masker di tingkat pengecer maupun penjual, selain disinyalir akibat ulah penimbunan bermotif ekonomi, kekeliruan dalam pemahaman penggunaan masker turut juga menyumbang tingginya permintaan penutup muka tersebut.
Menurut Pelaksana Tugas Dinas Kesehatan, Iwan Setiawan, bagi orang sehat paling efektif adalah cuci tangan dibanding pakai masker. Masker lebih diutamakan untuk orang sakit.
“Saluran pernapasan seperti influenza, Tuberkulosis, dan termasuk virus corona COVID-19 agar tidak menularkan ke orang lain,” ucapnya di Media Centre Gugus Tugas Percepatan Pengendalian Covid-19, Rabu (18/3/2020).
Iwan menyebut, dalam pencegahan COVID-19 lebih efektif cuci tangan dengan sabun ketimbang menggunakan masker.
Covid-19 menular melalui droplet atau percikan yang keluar dari mulut atau hidung orang yang sakit, lalu menempel pada berbagai benda seperti kursi, meja, atau di transportasi.
“Benda-benda tersebut umum dipegang oleh banyak orang dan bisa memindahkan virus dari benda ke tangan seseorang,” katanya
Dikatakan Iwan, cuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir selama 20 detik sudah cukup, untuk membunuh kuman yang ada di tangan.
“Tidak usah Hand Sanitizer. Yang punya akses ke tempat cuci tangan, pakai saja sabun dan air,” ujarnya.
Dia mengatakan, harga masker dan sanitizer yang melonjak sudah tidak masuk akal.
Iwan memahami bahwa itu merupakan hal lazim disaat permintaan lebih tinggi ketimbang persediaan.
“Hukum ekonomi lazimnya seperti itu. Harga akan melambung disaat permintaannya tinggi. Ini juga sebagai salah satu bentuk untuk waspada, namun dia meminta agar tidak panik,” ungkapnya.(den)