Foto : Ketua IAKMI OKU
Radar Sriwijaya (OKI),- – Penularan kasus covid-19 terus meningkat dimana-mana pelayanan medis semakin menjadi perhatian. Mulai deteksi kasus, pelacakan kontak, hingga isolasi. Namun kasus covid19 tetap saja meningkat.
Intervensi yang selama ini dilakukan, yakni himbauan yang bersifat sukarela, cenderung masih diabaikan oleh masyarakat. Seperti pembatasan jarak aman, pemakaian masker, dan cuci tangan pakai sabun. Hasilnya tidak optimal. Penularan terus terjadi di masyarakat.
Ketua Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI )Kabupaten OKU Febrianto Kuncoro, SKM mengatakan, beberapa daerah telah menerapkan PSBB dengan pembatasan-pembatasan yang harus dipatuhi. Hal ini merupakan langkah yang sangat positif.
“Bagaimana daerah yang belum saatnya menerapkan PSBB termasuk kabupaten OKU sudah saatnya pemerintah/ pemda menerapkan kebijakan/ aturan yang mengikat masyarakat, penderita, PDP, OTG dan ODP yang harus dipatuhi, disiplin bila perlu diberikan sanksi bagi pelanggarnya.”ujarnya.
IAKMI OKU, lanjutnya, memandang peran masyarakat juga sangat penting dalam bersikap, berbudaya dan berperilaku positif untuk melawan covid-19, penularannya terputus, namun kebijakan atau peraturan Bupati sangat penting agar masyarakat ikut bertanggung jawab. Kebijakan/ Peraturan tersebut harus memuat, antaranya seperti pertama Siapa yang diatur (seluruh masyarakat, pendatang/ pemudik, penderita/ kasus yang terkonfirmasi pos covid19, kontak kasus (PDP, ODP, OTG).
Kedua Apa yang diatur ( razia wajib pakai masker, jumlah penumpang kendaraan,bubarkan tempat-tempat kerumunan orang, isolasi dan (pengawasannya).
Ketiga Bagaimana mengaturnya (aktifkan peran satgas kab/ kec sesuai dengan tugasnya. Libatkan kades/lurah, RT dan RW).
“Dan yang keempat Pengawasan dan evaluasi kebijakan (Apakah implementasi di lapangan sudah sesuai, sarana dan prasarana untuk petugas, masyarakat, orang orang yang diisolasi sudah terpenuhi).”jelasnya.
Sementara itu Pembina IAKMI OKU, Suharmasto,SKM, M.Epid mengatakan, banyak Faktor yang membuat penyebaran covid-19 cepat meluas. Diantaranya kurangnya kepatuhan masyarakat mengikuti himbauan pemerintah, serta masih banyaknya travel yang keluar masuk ke kabupaten OKU dari daerah yang terjangkit.
”Kepada staf pemerintahan, RT dan RW hendaknya mendata warga yang baru masuk. Termasuk travel yang keluar masuk di lingkungannya, dilaporkan kepetugas covid OKU,” terangnya.
Suharmasto menambahkan, kepada semua anggota IAKMI dan seluruh Sarjana Kesehatan Masyarakat OKU, untuk senantiasa memberikan contoh dan mengedukasi masyarakat di wilayah kerja masing-masing.
“Selalu melaksanakan langkah-langkah pencegahan covid-19, agar tercapai usaha pemutusan rantai penularannya,”ungkapnya.(Diq)