Misbar OKI Lebih Tinggi Dari Palembang

photo : ist

Radar Sriwijaya (OKI),- Penyebaran wabah virus corona benar-benar telah memberikan dampak disemua sendi kehidupan, bahkan akibat pandemi covid 19, jumlah masyarakat miskin baru (Misbar) bertambah signifikan.

Dikabupaten OKI terdata sebanyak 56.751 warga miskin baru (Misbar) dialami oleh masyarakat di Bumi Bende Seguguk, lantaran dampak pandemik dari Corona virus Disease (Covid-19), jumlah tersebut berasal dari 18 Kecamatan dalam Kabupaten Ogan Komering Ilir.

“Dari dampak tersebut, warga miskin baru pun terus meningkat pesat. Hal ini terungkap pada pendataan yang di input melalui Tenaga Kerja Sukarela Kecamatan (TKSK), ucap Kepala Dinas Sosial Kabupaten OKI, Reswandi melalui Kabid Penanganan Fakir Miskin, Eka Mardia.

Lanjutnya, jumlah tersebut kita dapatkan melalui pendataan dari Ketua RT, Ketua RW dan perangkat desa, dalam mendata warga miskin baru terdampak Covid-19 yang rata-rata setiap desa bertambah 200 orang.

“Jadi rata-rata dari setiap desa terdapat tambahan data misbar sekitar kurang lebih 200 warga, dan terbanyak ada di Kecamatan Pedamaran 6.376 dan terendah di Kecamatan Mesuji Makmur berjumlah 532,” jelasnya.

Jumlah masyarakat miskin baru Kabupaten OKI ini melampaui jumlah misbar kota palembang, dimana
jumlah warga miskin di Kota Palembang berdasarkan data terakhir dari Dinas Sosial Kota Palembang, tercatat ada 40.735 warga Palembang yang masuk sebagai warga miskin baru.

Wakil Walikota Palembang, Fitrianti Agustinda mengatakan, warga miskin baru (Misbar) di Kota Palembang bertambah, dikarenakan banyaknya warga yang mendapatkan dampak dari corona sehingga banyak sebagian masyarakat yang di PHK dari tempat kerjanya.

“Saat ini kita terus mendata untuk masyarakat miskin baru atau misbar yang mulai bermunculan ditengah pandemi covid-19 ini,” ujarnya.

Ia mengatakan sangat prihatin dengan keadaan ini namun pihaknya tetap berupaya untuk mendata misbar ini.

“Kejadian ini terjadi diseluruh dunia termasuk kita, banyak karyawan yang di PHK nanti akan kita data dulu dan kita upayakan masukan mereka mendapatkan PKH dan BPNT,” jelas dia.

Diakuinya, dampak Covid-19 ini memang membuat perekonomian terganggu. Termasuk juga bagi para buruh harian seperti ojek online, tukang becak dan lain sebagainya semua menurun pendapatannya.

Bahkan menjelang puasa tahun ini memang kondisinya berbeda. Ia mengatakan daya jual beli pun menurun. “Pendapatan pedagang juga menurun. Sehingga sangat berpengaruh pada penambahan warga miskin ini ,” ungkap dia.

Untuk itu, sambung Fitri, Pemkot akan menyiapkan bantuan yang diberikan kepada warga miskin baru, yang belum menerima bantuan sosial seperti Program Keluarga Harapan (PKH).

“Ada sekitar 40 ribuan warga miskin baru yang belum menerima bantuan seperti PKH, yang akan menjadi sasaran penerima bantuan sembako dari Pemkot Palembang. Nanti, mekanismenya akan diatur agar tidak ada kerumunan massa, tentunya kita bekerja sama dengan camat, lurah, RT serta Babinkamtibmas,” kata Fitri.(man/rel)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *