Rumah Esek-Esek Dibongkar Paksa

photo : salah satu rumah yang Kerap Jadi Tempat Mesum, Rumah Dikawasan Bedeng Seng Dibongkar pemerintah setempat.

Radar Sriwijaya (prabumulih),- Meski sempat di peringatkan, namun pemilik rumah papan di kawasan bedeng seng Jalan Jendral Sudirman RT 02 RW 04 Kelurahan Gunung Ibul Barat Kecamatan Prabumulih Timur tetap saja menyediakan kamar yang disinyalir kerap dijadikan tempat “esek-esek” alias tempat berbuat mesum.

Peringatan warga yang tidak juga digubris akhirnya berujung dengan pembongkaran paksa yang dilakukan oleh pihak Kelurahan Gunung Ibul Barat. Pembongkaran disaksikan Babinsa, Bhabinkamtibmas serta tokoh agama dan tokoh masyarakat setempat, Selasa (21/04/2020) sekitar pukul 11.00 WIB.

Pantauan di lapangan, rumah papan beratap seng yang didalamnya terdapat dua bilik yang diduga tempat pasangan bukan suami isteri berbuat mesum, dibongkar oleh petugas kelurahan dan pemilik rumah. Dalam waktu sekitar 1 jam, rumah yang dibangun dilahan milik warga tersebut rata dengan tanah.

Lurah Gunung Ibul Barat, Joko Arif didampingi Babinsa Gunung Ibul Barat, Serda Karimun dan Bhabinkamtibmas, Bripka Wahyu mengatakan, pembongkaran rumah gubuk itu bermula dari laporan masyarakat yang resah dengan aktivitas di rumah tersebut.

“Masyarakat sering melihat pasangan bukan suami isteri gonta ganti masuk ke rumah ini. Diduga mereka berbuat maksiat dan aktivitas yang masuk dalam kategori penyakit masyarakat, seperti minum-minuman beralkohol dan mungkin juga narkoba,” ujar Arif.

Terkait itu, sambung Arif, pihaknya telah memberikan peringatan dan melakukan pendekatan secara persuasif.

“Kami bersama Babinsa dan Bhabinkamtibmas sudah sering mengingatkan, bahkan kami juga sering memberikan bantuan tapi masih juga terjadi aktivitas ini. Makanya hari ini sesuai kesepakatan bersama kita bongkar,” tegasnya.

Senada dikatakan Agusman, Ketua RT 02 Kelurahan Gunung Ibul Barat. Ketua RT ini menuturkan, pihaknya telah berulang kali mengingatkan pemilik rumah untuk tidak melakukan aktivitas yang melanggar norma-norma agama dan hukum yang berlaku.

“Sudah sering kita ingatkan, tapi masih saja. Pernah saya tanyakan sama ibu Yohana berapa ia mendapat uang sewa kamar dengan pasangan mesum, dijawabnya hanya Rp20ribu sampai Rp 25 ribu,” ungkap Agusman sembari menambahkan, orang yang menyewa tersebut datang dari daerah lain alias dari luar RT 02.

Diakui Agusman, kawasan tempat berdirinya gubuk papan yang dirobohkan tersebut dahulunya memang dikenal dengan kawasan bedeng seng tempat prostitusi.

“Dulu memang disini terkenal tempat esek-esek tapi sudah ditertibkan, dan hanya tersisa satu ini,” tuturnya.

Senada diakui Ketua RW 04 Gunung Ibul Barat, H Hasibuan. Menurutnya, keberadaan bedeng seng itu sudah sangat meresahkan warga. Pasalnya, selain dijadikan tempat esek-esek juga dijadikan tempat mabuk-mabukan.

“Setiap hari ramai disini. Kita sudah sering imbau tapi masih saja. Kita bersyukur dengan ditemani Bhabinsa pak Karimun dan Bhabinkamtibmas pak Wahyu akhirnya membongkar bedeng ini. Semoga dengan dibongkar ini tidak ada lagi tempat esek-esek di sini,” ucapnya.

Sementara, Yohana pemilik rumah mengaku terpaksa melakukan hal itu karena dipaksa para pria yang membawa pasangan untuk menumpang melakukan hubungan asmara.

“Banyak preman pasar datang bawa cewek numpang, terus kebutuhan juga terdesak, tidak siapkan cewek cuman kamar,” ungkapnya. (sep/rel)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *