Kabupaten OKU Zona Merah Penyebaran Covid 19

photo : Bupati OKU H Kuryana Azis  menggelar Konferensi Pers Covid 19 di gedung SKB Baturaja

Radar Sriwijaya (OKU),-  Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Sumatera Selatan (Sumsel), ditetapkan statusnya menjadi zona merah. Hal ini disampaikan oleh Jubir Satgas Percepatan Penanganan Corona Virus Disease-2019 (Covid-19) Kabupaten OKU Rozali SKM MM pada jumpa pers di Pusat Informasi Satgas Penaganan Covid-19 di Gedung Sanggar Kegiatan Belajar Baturaja Senin (27/4/2020).

Menurut dia, penetapan status zona merah kepada OKU sejak kemarin sore.

“Kita sudah ditetapkan sebagai zona merah sejak kemaren sore, “ kata dia.

Ditetapkannya Kabupaten OKU sebagai zona merah dengan kriteria sudah terjadi trasnmisi lokal penyebaran covid-19 , predikat zona merah tersebut disematkan ke OKU pasca adanya penambahan tiga pasien positif corona baru selama dua hari berturut-turut. Mereka adalah EZ (62), MT (24) dan D (30).

Dengan adanya penambahan itu maka secara keseluruhan jumlah pasien positif corona di OKU kini menjadi 10 orang. Bagaimana virus corona berkembang sampai timbul rentetan kasus yang diprediksi masih akan terus bertambah?

Jika melihat fenomena yang terjadi dari kasus-kasus yang sudah terkonfirmasi hingga 10 kasus maka sangat jelas cluster-clusternya.

Cluster atau rumpun sumber asal penyebaran virus ini di OKU hingga kini baru terbagi tiga cluster. Yakni Clusters 01 dari Kasus 01 (sudah sehat), Cluster 03 dari Kasus 03 (dr. R), dan Cluster 07 dari Kasus 07 (Calon Perwira Polisi berinisial R).

Tiga pengelempokan cluster tersebut yang dominan menyebar berdasarkan analisa yakni dari Cluster 01 dan Cluster 03.

“Kalau Cluster 07 kemungkinannya kecil menyebar di Baturaja sebab yang bersangkutan langsung diisolasi di Palembang. Sejak awal tidak kembali ke Baturaja sampai diketahui positif bersama temannya yang lain. Makanya belum ada kasus baru yang timbul dari Cluster 07 ini,” papar Hadi Sukanto salah seorang TGC 19 OKU saat dibincangi, Selasa (27/04).

Sedangkan Cluster 01 dan Cluster 03 memang langsung diisolasi di RSMH Palembang. Tapi sebelum diketahui positif corona, pasien Kasus 01 dan pasien Kasus 03 tersebut berada di Kota Baturaja.

Sehingga saat di Baturaja inilah kemudian virus corona yang ada di tubuh mereka berdua (tadinya belum diketahui) berpindah tempat dan berkembang biak menulari yang lainnya.

Tapi, orang-orang yang tertular saat ini dijelaskan Hadi sangat jelas adalah yang benar-benar ada kontak erat dengan Cluster 01 dan Cluster 03 itu.

“Jika dianalisa melihat fenomena yang ada saat ini kita bisa lihat yang terkonfirmasi positif kemudian adalah yang benar-benar kontak erat,” katanya.

Menurutnya di posisi sekarang yang terbanyak terjangkiti yakni masuk dalam Cluster 01.  Hadi menyampaikan analisanya tersebut saat kasus yang terjadi untuk Kabupaten OKU baru sembilan kasus.

Dimana masuk Cluster 01 masing-masing Kasus 02 (EY), Kasus 05 (V), Kasus 08 (EZ), dan Kasus 09 (MT). Sedangkan masuk Cluster 03 masing-masing Kasus 04 (ER) dan Kasus 06 (Y).

Namun, jumlah pasien positif OKU kemarin sore sudah bertambah lagi menjadi 10 Kasus dengan pasien berinisial D, yang merupakan anak dari Kasus 04. Berarti yang tertular dari Cluster 03 pun ikut bertambah.

Sedangkan sampai saat ini Cluster 07 sama sekali belum ada yang tertular darinya. Bahkan informasi terbaru pasien Kasus 07 OKU tersebut kondisinya sudah sehat.

Hadi berharap penyebaran virus corona ini cepat berakhir dan tidak terjadi lagi kasus dengan cluster baru di luar cluster yang ada saat ini.

Namun pihaknya kini masih menunggu hasil pemeriksaan sample swab dari Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang meninggal beberapa hari lalu. Serta sample swab seorang satpam bank daerah.

Sejauh ini kata Hadi, PDP yang meninggal dan satpam tersebut tidak ada kontak erat dengan Cluster 01 dan Cluster 03.

“Mudah-mudahan tidak ada lagi penambahan cluster baru. Seperti misalnya nanti sample security ternyata positif maka itu bisa saja riwayat penularannya dari luar cluster yang ada di atas. Tapi kita doa kan hasilnya negatif,” tambahnya.(diq)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *