Photo : Pintu Gedung DPRD OKI Yang Disegel Warga
Radar Sriwijaya (OKI),- Aksi penyegelan kantor DPRD OKI oleh sekelompok massa yang mengatasnamakan Forum Mahasiswa Buruh Tani dan Masyarakat OKI Menggugat, senin (27/7/2020) merupakan buntut ketidakpuasan peserta aksi.
Pasalnya, meskipun sudah menyampaikan pemberitahuan aksi sejak jauh-jauh hari, namun para wakil rakyat OKI tersebut tidak ada satupun yang menemui massa, bukan tidak mau namun informasinya 45 legislator tersebut sedang tidak berada ditempat namun tengah sibuk melakukan kunjungan kerja.
Kemarahan massa yang jumlahnya sekitar 60 orang tersebut memuncak setelah mengetahui tiada satupun wakil rakyat yang berada ditempat, massa menolak bernegosiasi dengan Sekretaris Dewan (Sekwan) dan memilih menyegel gedung wakil rakyat tersebut dengan menggunakan karton putih dan ditempel dengan lakban dengan tulisan “DPRD OKI Disegel”.
Awalnya, Kedatangan massa aksi ini menyuarakan keadilan dan aspirasi rakyat Kabupaten OKI, mulai dari permasalahan dalam penanganan Covid-19, permasalahan bantuan BLT yang tak tepat sasaran, jalan rusak hingga permasalahan agraria.
Pantauan dilapangan, terlihat massa aksi membawa spanduk bertuliskan Pak, opo salah rakyatmu iki koe tego mbelenjani janji. Lalu kalo kaum rebahan udah turun ke jalan berarti udah kelewatan.
Selanjutnya spanduk bertuliskan pemerintah anti pemuda dan mahasiswa, OKI Wajar Tanpa Penjelasan (WTP), pemerintah ngebaperin aku, kata-katanya manis nyatanya tragis dan lainnya.
Secara bergantian, peserta aksi melakukan orasi, mulai dari Andi Leo mewakili Imoki, lalu Subhan mewakili kaum buruh, Dedek Caniago mewalili kaum tani dan Carma Afrianto mewakili Persaudaraan Pekerja Muslim Indonesia (PPMI) Sumsel.
“Namum sayang, wakil rakyat OKI dinilai tidak pernah menampung aspirasi rakyat. Begitupun bupati tidak pernah menghadiri dan meralisasikan aspirasi kaum mahasiswa dan petani. ingat, 5 tahun jabatan itu singkat. Tapi pertanggungjawaban kekal diakhirat.
Ketika rakyat dibeli suaranya, anda injak-injak. Namun ketika rakyat mengeluh agar permasalahannya selesai, wakil rakyat bungkam. Itulah kalau wakil rakyat mencari suara dengan membeli suara rakyat,” terangnya.
Buktinya, kata dia, masih banyak jalan rusak, permasalahan sengketa lahan antara perusahaan dengan rakyat, hak buruh yang diinjak-injak dan lainnya.
Setali tiga uang, koordinator aksi, Andi Leo menambahkan pihaknya datang ke Kantor DPRD OKI ingin menyuarakan aspirasi rakyat.
“Kantor DPRD merupakan kantor rakyat, dan mereka adalah wakil rakyat. Kami datang kesini untuk menyampaikan apa yang dirasakan masyarakat,” terangnya.
Sayangnya, massa yang sudah lama menanti kehadiran wakil rakyat, tak satupun wakil rakyat menemui massa.
Dengan menggunakan kertas karton putih bertuliskan “DPRD OKI Disegel”, massa menempelkannya dipintu masuk utama kantor dewan, secara simbolis massa menyegel kantor DPRD OKI tersebut. Usai menyegel, massa bergeser dengan melakukan long march menuju ke kantor Pemkab OKI.(Amj)