photo : RSUD Kayuagung.
Kayuagung (Radar Sriwijaya),– Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kayuagung OKI Sumsel, dr T Mirda Z membantah jika ada pemotongan uang jasa medis di rumah sakit Kayuagung itu.
Hal ini dikatakannya menyusul adanya keluhan dari salah seorang pegawai di RSUD Kayuagung yang mengeluhkan adanya dugaan pemotongan dana ini yang ramai di sosial media.
Dijelaskan Mirda, atas apa yang dikeluhkan tersebut sebenarnya tidak serta Merta benar. Karena menurutnya memang tidak ada pemotongan.
Hanya saja, penghasilan dari RSUD Kayuagung tersebut berkurang hingga 70 persen yang menyebabkan pembagian uang jasa tersebut berkurang cukup drastis.
“Tidak ada pemotongan, tapi penghasilan yang berkurang sampai 70 persen.Jadi wajar saja yang dibagi juga berkurang,” ungkapnya melalui pesan WhatsApp, Selasa (01/09).
Atas berkurangnya hal ini, menurut dr Mirda bahwa memang berimbas kepada semua pihak termasuk kepala bidang, kepala seksi. Sementara untuk kepala ruangan memang tidak ada pengurangan karena bersumber dari dana yang berbeda.
Dia juga memprediksi hal seperti ini masih akan terjadi di bulan berikutnya.
“Semenjak covid memang pasien tidak banyak ditambah rumah sakit juga pernah menutup rawat jalan selama 1,5 bulan. Kami berharap COVID-19 segera berlalu sehingga semuanya bisa kembali normal,” ujarnya.
Sebelumnya, keluhan dari salah seorang petugas medis RSUD Kayuagung ini juga tersebar di media sosial. Dalam hal ini petugas medis ini menyebut ataupun mengeluhkan uang jasa medis yang dipotong hingga 700 persen dari sebelumnya.
Menurutnya, sebelum adanya dugaan pemotongan yang disebutnya ini, mereka bisa mendapatkan pemasukan hingga Rp2 juta. Sementara saat ini mereka menerima hanya Rp350 ribu.(amj)