Foto armizi/Radar Sriwijaya
Radar Sriwijaya (OKU) – Keberadaan anak-anak jalanan yang banyak terlihat dikota provinsi maupun kabupaten saat ini semangkin banyak terlihat, mulai yang jadi pengemis maupun pemulung, terlepas dari itu peran pemerintah untuk mengangani hal ini sepertinya masih kurang sehingga membuat Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Provinsi Sumatera Selatan terketuk harinya untuk mengatasi ini. Karena tidak jarang anak ini mendapatkan kekerasan bahkan bisa sampai kepecehan seksual.
Katua KPAD Sumsel Eko Wirawan, SH saat di bincangi Jum’at (27/11/2020) dikediamannya mengatakan, Beberapa hari yang lalu KPAD Sumsel bekerja Sama dengan dinas PPPA Provinsi Sumsel, dinas sosial palembang dan juga polda Sumsel melakukan razia anak-anak yang banyak berkeliaran di kota palembang pada Kamis (26/11/2020) dalam rangka pencegahan kekerasan terhadap anak.
Dari sekian anak yang terjaring razia ini rata-rata usianya delapan sampai dua belas tahun, artinya lanjut Eko, memang anak- anak ini masih harus dilindungi, karena usia seperti ini mereka ini masih duduk di bangku sekolah dasar, walaupun sebagian mereka sudah tidak sekolah lagi lantaran tidak ada biaya. Yang lebih menyedihkan lagi tambah Eko, mereka ini tidak ada perhatian dari orang tua.
“Makanya kita tergerak untuk melakukan razia terhadap anak-anak ini, sebab diusia seperti ini mereka bukan di jalanan memulung atau mengemis tapi sekolah dan belajar,” terang Eko.
Lebih lanjut Eko menerangkan, Polda sumatera selatan sangat mengaspirasi dengan kegiatan yang dilakuukan pihaknya, selain menyelamatkan anak-anak dari kekerasan juga membersihkan kota dari anak jalanan dan membantu pemerintah menertipkan kota.
“Mereka yang terkena razia ini kita lakukan pendataan, setelah itu kita anak menghubungi orang tuanya dan setelah itu akan kita kembalikan pada orang mereka, sementara kita ditempatkan dirumah aman dinas sosial provinsi sumatera selatan.” tandas Eko.(Diq)