Radar Sriwijaya (OKU) – Masyarakat penerima bantuan dari dinas sosial pusat sejak sebulan ini penuh dengan tanda tanya, sebab pada bulan Maret 2021 seharusnya mereka sudah mendapatkan bantuan, mulai dari penerima Program Keluaraga Harapan (PKH) Bantuan Sosial Pangan (BSP) hingga Penerima Bantuan Sosial (BST) yang merupakan penerima bantuan terdampak covid 19, tapi sampai sekarang yang sudah masuk bulan april tak kunjung mereka terima
Kepala Dinas Sosial OKU Sumatera Selatan Syaiful Kamal melalu kabid pemberdayaan sosial dan Penanganan farkir miskin M.Kholik saat ditemu diruang kerjanya kamis 01/04/2021 mengatakan.” Memang sekarang ini seluruh bantuan dari dinas sosial pusat tidak ada yang bisa disalurkan dengan masyarakat, baik itu penerima PKH, BSP, termasuk juga penerima bantuan sosial tumai (BST) yang merupakan bantuan untuk masyatakat terkena Dampak covid 19, memang sebulan ini banyak masyarakat yang datang kekantor menanyakan bantuan tersebut.” jelasnya.
Dikabupaten OKU ini dari tiga macam bantuan tersebut jumlah penerimanya berjumlah kurang lebih dua puluh delapan ribu.
Nah dari jumlah tersebut oleh pemerintah pusat dalam hal ini kemensos datanya sedang diperbaiki, sebab masih banyak data yang penerima tersebut kurang pas sehingga saat dilakukan pengecekan secara online data tersebut tidak keluar sedangkan antara KTP dan KK penerima sudah sama mulai dari nama, alamat, tapi itu tadi waktu di cek secara online nama tersebut tidak keluar makanya yang seperti ini harus dilakukan palidasi lagi, memang tidak seluruhnya seperti ini hanya sedikit tapi bantuan masih harua menunggu perbaikan data selesai.”urai Kholik.
Sekarang ini data yang kita serahkan ke kantor Catatan Sipil kurang lebih tujuh ribu untuk dilakukan palidasi data karena memang capil yang bisa melakukan palidasinya karena KK dan KTP capil yang mengeluarkan, dan ini terus kita lakukan pengecekan sampai selesai, setelah seluruhnya selesai baru kita serahkan kekemterian sosial.
Masalah kapan itu bantun dapat di salurkab kepada masyarakat kita tidak bisa memastikannya, sebab perbaikan data ini bukan hanya di kabupaten OKU saja tapi diauruh indonesia.”tandasnya.”(Diq)