Radar Sriwijaya (OKU) – Kamis 29 April 2021 sekira pukul 19.10 wib di Masjid Al Mujadin Desa Tubohan Kecamatan Semidang Aji OKU dilaksanakan kegiatan ibadah sholat Isya, Taraweh dan Witir secara berjamaah serta Ceramah Agama Dalam rangka Memperingati Nuzulul Qur’an dengan penceramah Bribka Hadi Suhendra, SE anggota polres OKU yabg bertugas di polsek semidang aji sebagai kanit intel.
Hadi menyampaikan.” Malam Nuzulul Quran adalah salah satu malam istimewa di bulan Ramadhan, karena diyakini sebagai malam di mana diturunkannya Al-Quran. Saat itu Nabi Muhammad berusia 40 tahun, ketika beliau sedang berada di Gua Hira, menerima wahyu pertamanya, yaitu Surat Al Alaq ayat 1-5. Ayat selanjutnya turun 3 tahun kemudian, yakni Surat An Nashr.”jelasnya.
Bulan Ramadhan, bulan penuh berkah. Umat Islam harus memanfaatkannya dengan baik, mengingat kita tidak pernah tahu apakah di tahun depan kita bisa bertemu dengan Ramadhan kembali. Di bulan suci ini juga bisa kita manfaatkan untuk meningkatkan ketakwaan dan keilmuan kita dengan cara mengikuti majelis-majelis ilmu. salah satu majelis ilmu yang bisa diikuti saat bulan Ramadhan adalah kultum atau kuliah tujuh menit.”urainya.
Kuliah tujuh menit biasanya disampaikan setelah shalat fardu misalnya setelah sholat isya atau setelah sholat subuh, atau juga bisa disampaikan setelah sholat tarawih dan witir. Materi yang disampaikan saat kultum juga singkat dan mudah dipahami bagi pendengarnya. Salah satu materi yang bisa dijadikan sebagai bahan untuk kultum atau ceramah saat bulan Ramadhan adalah tentang malam Nuzulul Quran, berdasarkan buku Amalan di Bulan Ramadhan, Mardiyah (2012 : 36).
Malam Nuzulul Quran biasanya diperingati setiap tanggal 17 Ramadhan. Untuk tahun ini sendiri malam Nuzulul Quran akan jatuh pada tanggal 29 April 2021. Wahyu dari Allah yang turun pertama kali kepada Nabi Muhammad SAW adalah surat Al-Alaq ayat 1-5.”ungkap Hadi.
Malam Nuzulul Quran menjadi malam yang lebih baik dibandingkan seribu bulan, sesuai firman Allah SWT. “Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.” (QS. Al-Qadr : 3)
Malam ini juga penuh dengan keberkahan, lantaran terjadi pada satu dari sepuluh malam terakhir di bulan Ramadan. Kita bisa meningkatkan amalan dan kegiatan ibadah untuk meningkatkan pahala dan harapan menjumpai malam tersebut.
Peristiwa Nuzulul Quran harus menjadi renungan hubungan kita sebagai manusia dengan Al-Quran yang merupakan pedoman hidup bagi kita semua di dunia. Jika kita masih memiliki perasaan bahwa membaca Al-Quran adalah sebuah beban yang menyusahkan hidup kita dan kita masih berat dalam mempelajari Al-Quran itu artinya kita belum bisa memahami makna sesungguhnya dari Al-Quran
Mengapa demikian seperti yang dijelaskan dalam surat Al-Baqarah bahwa Allah berfirman “Kami tidak turunkan Al-Quran unruk menyusahkan engkau, untuk membebani engkau. Tapi Al-Quran adalah rahmah, anugrah dari Allah, hadiah dari Allah, dan obat dari Allah.””terang Hadi.
Dengan adalah malam Nuzulul Quran ini harus menjadi momentum kita sebagai umat Islam untuk mengubah cara berpikir kita mengenai Al-Quran, di mana Al-Quran adalah sebagai pedoman kita dalam menjalani hidup, sebagai obat terhadap hati kita. Dengan adanya malam Nuzulul Quran ini harapannya kedepan kita bisa menjadi lebih baik lagi dalam memahami Al-Quran.
Ada beberapa amalan baik yang bisa kita lakukan dalam mengisi malam Nuzulul Quran di antaranya, Itikaf merupakan amalan yang bisa dilakukan saat malam Nuzulul Quran dengan cara berdiam diri di masjid atau itikaf, membaca Al-Qur’an, berdzikir, berdoa, dan melaksanakan shalat malam. Tadarus Alquran, Memperbanyak doa, Memperbanyak shalat malam, Dzikir.” (Diq)