CAPTION FOTO: Peserta pra UKW di Gorontalo yang antusias menyimak paparan anggota Dewan Pers, Ketua Komisi Pendidikan, Pelatihan & Pengembangan Profesi Pers Dewan Pers, Jamalul Insan.
JAKARTA, Radarsriwijaya.com – Di tengah keterbatasan ruang gerak saat pemerintah menerapkan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) darurat, tidak membuat semangat para wartawan di Gorontalo loyo. Sebaliknya, mereka begitu antusias mengikuti rangkaian Pra UKW (Uji Kompetensi Wartawan) yang digelar via zoom, Rabu (14/7/2021).
Mereka itu adalah para wartawan di Provinsi Gorontalo yang telah lulus seleksi administrasi untuk mengikuti UKW gratis yang difasilitasi Dewan Pers dan dilaksanakan oleh Lembaga Uji Kompetensi Wartawan Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Yogyakarta.
Sedianya, UKW tersebut akan dilaksanakan di Kota Gorontalo pada 9-10 Juli 2021 lalu. Tapi karena kebijakan pemerintah menekan penyebaran Covid-19 dengan menerapkan PPKM, maka UKW di Gorontalo ditunda.
“Seharusnya UKW di Gorontalo ini akan kita gelar beberapa waktu lalu, tapi ditunda karena ada penerapan PPKM,” ujar Ketua Komisi Pendidikan, Pelatihan & Pengembangan Profesi Pers Dewan Pers, Jamalul Insan saat membuka Pra UKW di Gorontalo, Rabu (14/7/2021).
Pada kesempatan Pra UKW ini, Jamalul Insan juga menyampaikan materi berjudul, “Jurnalisme & Jurnalis Profesional”. Materi ini sebagai pembekalan filosofi pers untuk para peserta Pra UKW yang mayoritas adalah wartawan jenjang muda.
Saat ini, ungkap pria yang juga Pemimpin Redaksi MNC News itu, kita hidup di belantara media dan jurnalis. Saat ini, Dewan Pers mencatat, sebanyak 595 media terverifikasi administrasi, sedangkan media terverifikasi faktual 722.
“Jumlah wartawan yang telah lulus UKW saat ini sebanyak 17.186 orang,” ujarnya.
Jamalul juga mengungkapkan, saat ini iteraksi wartawan dengan media sosial (medsos) begitu dekat. Mereka menjadikan medsos sebagai salah satu sumber berita. Penguji UKW IJTI itu mengutip data riset Indonesian Journalist Technolographics Report, 2012-2013.
Isinya, 50 persen wartawan menemukan ide untuk menulis berita dari medsos. Kemudian, 58 persen menggunakan medosos untuk menemukan data untuk menulis berita. Tapi ada juga sebanyak 28 persen menggunakan medsos untuk memverifikasi data. 55 persen untuk menemukan opini public dan 43 persen untuk memantau isu.
“Wartawan tidak dilarang menggunakan medsos, halal itu, kalau menggunakan istilah MUI ya. Tapi, data dari medsos itu harus diverifikasi lagi,” tegas Jamalul Insan.
Seusai sesi pertama yang disampaikan Jamalul Insan, sesi kedua bertajuk, ‘Hukum dan Etika Pers’ disampaikan oleh Kurnia Arofah, mantan wartawan Tabloid Ekonomi Kontan (Kompas Group) yang saat ini menjadi dosen UPN Veteran Yogyakarta.
Kemudian, sesi terakhir bertajuk ‘Teknik Wawancara dan Penulisan Berita’ disampaikan oleh Senja Yustitia, mantan wartawan Radar Semarang (Jawa Pos Group) yang saat ini juga menjadi dosen UPN Veteran Yogyakarta.
Pra UKW via zoom ini dimoderatori Saibansah Dardani, Pemimpin Redaksi BATAMTODAY.COM yang juga penguji UKW di Lembaga Uji Kompetensi Wartawan Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Yogyakarta.
Sementara itu, Direktur UKW UPN Veteran Yogyakarta, Susilastuti DN mengungkapkan, untuk UKW gratis di Gorontalo ini sama dengan UKW yang digelar di Palembang Juni lalu, yaitu dari 9 kelompok.
“Semua peserta wajib lulus Pra-UKW dan memenuhi syarat administrasi, hasil kelulusan akan segera dikirim via email ke setiap peserta,” ujar Susilastuti.
Susilastuti juga mengingatkan kepada para calon peserta UKW gratis di Gorontalo, untuk tetap menjaga kesehatan dan imunitas tubuh. Karena saat ini penyebaran Covid-19 masih belum lagi usai. Karena nanti sebelum pelaksanaan UKW, semua peserta akan dites antigen di hotel tempat kegiatan UKW.
“Tetap jaga kesehatan, jangan sampai tertapar Covid-19. Karena nanti semua peserta dan penguji akan dites antigen sebelum kegiatan dimulai,” tegas dosen UPN Veteran Yogyakarta yang juga Dewan Redaksi Majalah Suara Aisyiah itu.(rel)