OKI, Radarsriwijaya.com -Desa Sungai Ceper Kecamatan Sungai Menang Kabupten OKI, Sumatera Selatan begitu sangat terkenal akan stigma negatifnya.
Karena di wilayah tersebut terdapat home industri pembuatan senjata api rakitan yang hasilnya luar biasa baik.
Dibuat dan diproduksi sendiri oleh masyarakat setempat kemudian dijual ke luar daerah tidak hanya diedarkan untuk Kabupaten OKI melainkan ke luar Provinsi Sumsel dan hingga kini sangat membahana.
Tak ayal stigma negatif itu menimbulkan efek buruk bagi nama baik desa Sungai Ceper yang dikenal begitu mengerikan, seram dan menakutkan sebagian orang.
Karena menilai keberadaan desa Sungai Ceper yang merupakan daerah perairan itu sangat tinggi akan tingkat kriminalitasnya padahal hal itu sama sekali tidak benar.
Jusrtu masyarakatnya begitu mengutamakan rasa persaudaraan, kekeluargaan dan gotong royong yang cukup kental.
Hal itulah menjadikan Polres OKI bersama jajaran berupaya semaksimal mungkin untuk menghilangkan stigma negatif tersebut jangan sampai masyarakat luar menilai bahwa desa tersebut merupakan desa angker dan menyeramkan.
Saat melakukan kunjungan kerja pada Rabu (08/09) dalam rangka pemberian tali asih dan bansos ke desa Sungai Ceper didampingi Kodim 0402 OKI/OI.
Polres OKI secara persuasif melakukan pendekatan berikut sentuhan kepada masyarakat yang disambut baik oleh masyarakat desa tersebut.
Bahkan dalam kesempatan itu, masyarakat secara sukarela menyerahkan lima senpi rakitan jenis revolver sebanyak empat pucuk dan jenis FN sebanyak satu pucuk.
Kapolres OKI, AKBP Dili Yanto mengaku lega dan senang atas niat baik masyarakat desa Sungai Ceper yang ada itu.
Dalam kesempatan itu juga masyarakat meminta kiranya Polres OKI mau memberikan pelayanan vaksinasi kepada masyarakat.
Karena diketahui hingga saat ini masih banyak masyarakat desa Sungai Ceper yang belum mendapatkan vaksinasi hingga mencapai ribuan orang.
Untuk pemberian tali asih dan bansos sendiri yakni berupa beras dan sembako bagi masyarakat terdampak covid-19.
Kedepan Polres OKI akan terus melakukan pembinaan kepada masyarakat sehingga stigma negatif benar-benar hilang.(*)