Balita Usia 3 Tahun Tewas Terbakar

Photo : Rumah korban yang mengalami kebakaran.

Kayuagung,Radarsriwijaya.com,- Peristiwa tragis menimpa seorang balita berumur tiga tahun Arlan bin Aryono yang meninggal dunia akibat dari musibah kebakaran yang terjadi di Dusun II Desa Rantau Durian Asli Kecamatan Lempuing Jaya Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Selasa (26/10) sekira pukul 09.30 WIB.

Selain menelan korban jiwa dan menghanguskan sebuah rumah berikut harta benda didalamnya, bencana kebakaran tersebut jiga menyebabkan satu orang ibu rumah tangga menderita luka bakar.

“Satu unit rumah hangus terbakar milik Aryono (26) bin Jamudin, dan yang meninggal dunia yakni Arlan bin Aryono (3),” ungkap Kapolres OKI AKBP Dili Yanto didampingi Kapolsek Lempuing Jaya IPTU Nasron Junaidi melalui Kasi Humas IPTU Ganda Manik.

Adapun penyebab kebakaran, diduga akibat terjadi konsleting atau arus pendek listrik.

Lanjut dia, dibantu warga, api berhasil dipadamkan dan dilakukan pendinginan sekira pukul 11.30 WIB oleh tim damkar milik PT Sampoerna Agro dan PT Wilmar.

Camat Lempuing Jaya Hendra Anggara saat dikonfirmasi menjelaskan, kebakaran terjadi di Dusun II Desa Rantau Durian Asli yang berada di pinggir Sungai Lempuing Jaya, yakni rumah panggung dua lantai semi permanen.

“Rumah milik Jamudin tersebut, terbakar diduga akibat terjadi konsleting atau arus pendek listrik. Mulanya, ada letupan kecil dan menyambar dinding rumah bagian atas karena terbuat dari kayu,” ungkap dia.

Mendapati hal itu, istri Jamudin panic, lalu lari ke luar rumah minta pertolongan, dengan kondisi api sudah besar. Jelas dia lagi, karena api sudah besar, orang tidak bisa masuk lagi. Namun ternyata cucu Jamudin, yakni anak dari Aryono bernama Arlan masih berada di dalam rumah bagian bawah.

“Arlan di dalam rumah, saat itu sedang tertidur pulas sehingga tak terselamatkan. Siti sang ibu, saat api sudah besar itu, masih sempat masuk ingin selamatkan anaknya, tapi tak berhasil, dan ikut terbakar pada kaki dan tangannya,” terang dia.

Karena kondisi rumah milik Jamudin rapat dengan rumah lainnya, kata dia lagi, api pun sempat menyambar rumah berada di belakang dan samping, sehingga agak parah terdampak, dinding ikut terbakar. Yakni milik Farida dan Makmun. Mereka ini masih sekeluarga.

“Kebakaran diperkirakan mulai terjadi sekira pukul 09.00 WIB, warga dusun pun sudah berusaha padamkan api. Saat itu kebetulan kami sedang menggelar kegiatan vaksin di lapangan bola, dan langsung menghubungi damkar OKI,” tandas dia.

Karena rentang jarak jauh sehingga dirasa cukup lama sampai, lanjut dia, kami pun punya inisiatif meminta bantuan dari regu pemadam kebakaran dari perusahaan sekitar, PT Wilmar, Bambu Kuning dan Sampoerna Agro.

“Namun setibanya di lokasi pukul 09.30 WIB, api sudah mulai padam, karena warga dusun berjibaku padamkan api. Sehingga pendinginannya, baru dibantu dengan damkar,” ujar dia.

Memang tercatat ada 5 rumah yang jadi korban kebakaran, karena rumah sekitar ini ikuti dibongkar papan dindingnya sebagai langkah antisipasi. Sambung dia, namun sebetulnya hanya ada 3 unit rumah yang terbakar, 1 hangus, 2 terdampak.

“Melihat Siti, ibunya Arlan yang menderita luka bakar pada bagian kaki dan tangannya saat kejadian, kita langsung menghubungi pihak Puskesmas Rantau Durian sehingga langsung dievakuasi dan kini dirawat sampai sembuh secara gratis,” kata dia.

Sementara korban Arlan, tadi sekira pukul 14.00 WIB, sudah dikebumikan di TPU setempat. Sambung dia lagi, tadipun kita [pihak kecamatan] sudah kasih bantuan awal untuk para korban, termasuk keluarga korban yang meninggal dunia.

“Kita juga sudah laporkan ke Dinsos. Sore tadi kita juga sudah melakukan musyawarah dengan pemerintah desa, tomas dan toga setempat, besok kita sudah mulai gotong-royong, perbaiki rumah sekitar, tapi rumah Jamudin belum, karena hancur total,” tukas dia.

Perlu diketahui, rumah milik Jamudin yang terbakar dihuni 6 orang, yakni Jamudin dan istri serta Aryono, berikut istri juga kedua anaknya. Dijelaskan dia, yang meninggal dunia akibat ikut terbakar dalam musibah tersebut cucu paling kecil, saat kejadian Jamudin sedang berada di Baturaja.(den/rel)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *