Radar Sriwijaya, OKI – Lazimnya rumah tahanan (rutan) itu dianggap merupakan sebuah tempat yang bisa membuat bulu kuduk siapa saja bergidik jika memasukinya, lantaran dihuni oleh para pelaku tindak kriminal, sehingga menimbulkan image seram dan penuh kekerasan.
Namun hal tersebut kini tak berlaku di rutan yang ada di Mapolres OKI. Karena Sat Tahti Polres OKI secara perlahan terus berupaya mengubah image negatif itu, dimana rutan ini telah dijadikan kampung taubat bagi para tahanan, sehingga tak lagi berbuat kriminal dikemudian hari.
Di Rutan Sat Tahti Polres OKI atau kampung taubat ini, para tahanan diberi bimbingan kerohanian, diajarkan baca Alquran, sholat dan lainnya. Terlebih pada bulan Ramadhan nanti, Sat Tahti Polres akan tingkatkan kegiatan keagamaan bagi para tahanan.
“Kita ingin mengubah bahwa dulu image rutan itu seram. Maka, saat pelaku kriminal masuk ke dalam rutan ini, kita tanya dulu bisa sholat atau tidak,” ungkap Kapolres OKI AKBP Dili Yanto melalui Kasat Tahti, IPDA Al Hafiz M,SH, Kamis (31/3).
Kata dia melanjutkan, jika tidak bisa sholat dan mengaji akan kita tempatkan di sel terpisah untuk diajari. Bila sudah bisa, baru dibiarkan membaur dengan lainnya untuk beribadah. Karena banyak tidak bisa sholat dan mengaji, tapi Alhamdulillah kini sudah banyak perubahan.
“Bahkan sudah 3 orang mualaf dan 1 orang dikhitan oleh pihak Dinkes OKI. Kita ingin mereka, jika telah keluar nanti berubah kehidupannya. Selama pembinaan, kita juga tidak pernah anggap mereka jahat, tetapi orang baru lahir dan bangun dari kekhilafan,” ujar dia.
IPDA Al Hafiz menambahkan, Alhamdulillah kini tak ada lagi kekerasan, para tahanan disini sudah berubah semua, fokus menjalankan ibadah. Kalau malam dibangunkan, silahkan mereka kalau mau tadarusan atau sholat tahajud.
“Bila tidak bisa, mereka diajari oleh Ustadz Erwin yang merupakan salah satu imam di Masjid Agung Sholihin Kayuagung, baik mengaji, sholat serta lainnya. Dan bulan suci Ramadhan nanti, kegiatan keagamaan akan lebih ditingkatkan lagi,” tandas dia.
Para tahanan disini kita wajibkan puasa dan juga sholat tarawih berjamaah. Sambung dia, tadi malam kita sudah seleksi, dipilih 4 orang tahanan yang mampu jadi Imam dan bilal, ternyata saat diluar mereka sudah biasa, karena latar belakang mereka, tak semua jahat tapi faktor kekhilafan.
“Jumlah tahanan saat ini ada 111 orang termasuk wanita, over kapasitas. Tapi Ahad nanti akan kita kirim 35 orang ke Lapas Kayuagung. Sedangkan untuk ruang tahanan disini ada 12, termasuk sel wanita dibuat terpisah, seharusnya menampung sekitar 72 orang,” tutup dia. (bram/rel)