Radar Sriwijaya, Kayuagung – Pengambilan sampel air Sungai Lingkis Desa Lingkis Kecamatan Jejawi dilakukan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) OKI. Ini memastikan apakah air tercemar limbah PT SUN Sawit.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan OKI, Ir Aris Panani mengungkapkan, tim langsung mengambil sampel di tiga titik yakni outlet PT SUN Sawit, Bagian Hulu dan Bagian Hilir. Selama 10 hari hasilnya bisa keluar, apakah nantinya air di sungai ini hasilnya tercemar atau sebaliknya. ” Jadi setelah ke lapangan langsung sampelnya di uji di lab, “terangnya Rabu (20/4).
Tapi Dari kasat mata terlihat airnya berlemak dak warna kuning seperti ada kandungan zat besi. Disinggung apakah tindakan yang akan diambil nantinya jika benar limbah ini dari perusahaan, sambung Aris, masih dilihat apakah terindikasi melebihi ambang batas dari zat tertentu dari variabel yang dilihat nanti tim ketaan akan menindaklanjuti dari DLHK dan DLH Provinsi Sumsel berkoordinasi dengan KLHK.
Masih kata dia, dari perusahaan selama ini sudah membuat kolam limbah dan memenuhi syarat amdal. Perusahaan juga melakukan uji terhadap sungai tiap semester dan tiap bulan menguji lab dari limbah mereka.
Kemungkian saat ini belum bisa memprediksi limbah sawit atau alam, karena dilihat di lapangan juga ada kanal baru dan petani mengelola sawah. Jadi ada berapa variabel yang bisa dilibatkan apakah ini yang berkontribusi perubahan air sungai dominan dari mana.
Terpisah Kepala Desa Lingkis, Supriyono mengungkapkan, saat ini lebih dari 20 kepala keluarga yang tinggal di desa ini mengalami gatal-gatal karena 80 persen warganya menggunakan air sungai ini untuk keperluan mandi dan memasak. ” Kalau yang melapor gatal sudah 50 orang ke kantor,”bebernya.
Gejalanya sama menimbulkan bintik, berair seperti biang keringat bahkan ada yang koreng sering di garuk. Untuk saat ini kebanyakan warga berobat sendiri karena belum ada pengobatan gratis baik dari Dinkes maupun puskesmas setempat.
Pihaknya beruntung dari DLHK langsung turun kelapangan mengambil sampel. Apapun nanti hasilnya semoga warga mendapatkan kejelasan kalau memang limbah dari PT SUN Sawit minta segera ditindaklanjuti.
Midin warga mengaku, sudah 20 hari keluarganya mengalami gatal hingga koreng karena mengkonsumsi air sungai yang diduga tercemar limbah sawit. Sempat diobati menggunakan minyak hilang sebentar kambuh lagi karena mandi dan mencuci menggunakan air ini.
Kepala Tata Usaha PT SUN Sawit, Feri menambahkan, pihaknya yakin kalau limbah yang mencemari sungai itu bukan limbah perusahaan karena pihaknya sudah memiliki pengelolaan limbah sendiri, tapi tetap menunggu hasil uji lab dari DLHK OKI bagaimana hasilnya. (bram/rel).