Radar Sriwijaya, OKI – Segerombolan gajah liar kembali mengamuk di area lahan HTI Akasia PT. BAP yang berada di kawasan desa atau distrik Jelutung Kecamatan Air Sugihan Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) Provinsi Sumatera Selatan.
Peristiwa yang mengakibatkan hilangnya nyawa salah satu warga disana terjadi pada hari Selasa (19/7) sekira pukul 01.45 WIB, tepatnya di Distrik Jelutung Petak SJC 3150 areal PT. BAP.
“Saat itu korban Abdul Karim sedang beristirahat di dalam tenda, tiba-tiba datang rombongan gajah langsung menghancurkan tenda tempat istirahat korban dan rekan-rekannya,” jelas Kapolsek Air Sugihan, IPDA Rio Trisno, Rabu (20/7).
Naasnya korban tidak sempat berlari, sehingga gajah menginjak-injak korban, dan mengakibatkan korban meninggal dunia di tempat. Korban dapat dievakuasi pada pukul 11.00 WIB, kemudian langsung dibawa ke rumah duka.
“Jenazah korban dibawa ke kediaman di Belanti Desa Banyubiru Kecamatan Air Sugihan OKI menggunakan mobil ambulance PT. BAP. Dan oleh pihak keluarga, jenazah langsung dimandikan. Lalu sekitar pukul 12.30 WIB, dikebumikan di TPU Desa Banyubiru,” ujar dia.
Untuk saat ini, kejadian tersebut sudah ditangani pihak Polsek Air Sugihan guna dilakukan penyelidikan.
Masih kata dia, kemungkinan gajah liar yang mengamuk tersebut keluar dari dalam hutan karena kurangnya ketersediaan sumber makanan.
“Makanya keluar mencari makanan mendekati perkampungan warga. Kemungkinan lain juga, terusiknya kawanan gajah akibat dari pembukaan lahan yang tak melakukan pemetaan terlebih dahulu, hingga mengganggu habitat hewan tersebut,” tandas dia.
Kami sayangkan karena kejadian ini sudah kesekian kalinya, hingga hilangnya nyawa orang sia-sia. Dalam hal ini pihak PT. BAP, harus bertanggung jawab dan mengambil langkah-langkah agar tidak ada lagi korban berikutnya.
“Ini akibat kurang tanggapnya pihak security perusahaan dalam menyikapi laporan awal dari warga dan kontraktor setempat,” tegas dia.
“Padahal hewan gajah itu sudah sering kali menampakan diri. Namun, tidak ada pihak perusahaan berkoordinasi dengan perangkat desa, BKSD, dan aparat setempat untuk segera mengambil langkah-langkah menggiring gajah tersebut agar kembali ke habitatnya,” pungkas dia. (bram/krs)
sumber : krsumsel.com