Masyarakat Sukadana Kecewa Lokasi Finish Bidar Berubah

Photo : Salah Satu Kelurahan Yang Sedang Latihan untuk menghadapi perlombaan  Bidar.

** Panitia Dituding Tidak Profesional

Radarsriwijaya.com, (Kayuagung),- Sejumlah warga Kelurahan Sukadana Kecamatan Kayuagung OKI mengaku kecewa dengan panitia pelaksana perlombaan bidar tradisional Tingkat Kabupaten OKI dalam rangka peringatan HUT RI ke 77 tahun 2022.

Pasalnya, perlombaan bidar yang akan digelar, kamis (18/8/2022) di Sungai Komering awalnya mengambil start dari Kelurahan Jua – Jua dan finish di Kelurahan Sukadana, hal ini telah diumumkan ke khalayak ramai termasuk melalui media massa, namun setelah peserta mendaftar dan pada saat rapat panitia justru merubah lokasi finish ke depan Masjid Kelurahan Paku dengan alasan terlalu jauh.

Menurut warga Sukadana, Ucu (40) pemindahan lokasi finish ini jelas mengecewakan, warga Sukadana tidak bisa menonton bidar dari pinggir sungai komering yang melintas dikelurahan tersebut.

Padahal, kemeriahan dan semarak HUT RI ke 77 yang digelar oleh pemerintah ini sudah seharusnya menjadi bagian dari kebahagiaan warga. Selain itu dengan adanya keramaian ini akan memiliki dampak ekonomi bagi masyarakat.

“Ini pesta rakyat pak, bukan untuk mencari bakat dan prestasi. Saya merasa aneh saja kok panitia merubah lokasi dengan alasan terlalu jauh, padahal dari puluhan tahun lalu lokasi finish tiap perlombaan bidar di Sukadana. Saya rasa panitia ini tidak faham tujuam dari kegiatan ini, sehingga bertindak tidak profesional dalam mengelolanya, atau mungkin biasa pakai bidar kecil untuk empat orang, jadi rutenya pendek.” Katanya, rabu (17/8/2022).

Selain itu, selama ini peserta bidar dalam kecamatan Kayuagung terutama Morge Siwe telah mempersiapkan perahu yang menjadi inventaris masing-masing kelurahan sehingga perahu yang digunakan untuk latihan tersebutlah yang digunakan untuk bertanding.

“Masing-masing kelurahan itu ada perahunya sendiri, lah ini malah pakai perahu panitia, kalau memang ada katagori umum harusnya dipisahkan saja kelasnya dengan kelurahan, bukan memperpendek rutenya, inilah yang menurut saya tidak profesional juga.” Tandasnya.

Dirinya juga sudah menyampaikan protes tersebut kepada lurah sukadana agar tidak usah mengirim peserta bidar sebagai bentuk protes.

“Tapi sepertinya Pak Lurahnya tetap akan mengirim utusan peserta karena sudah dipersiapkan. padahal ini untuk menjadi perhatian bagi panitia agar jangan seenaknya saja dalam menentukan keputusan harus mempertimbangkan berbagai aspek.” Tandasnya.

Hal senada diungkapkan warga lainnya Dedi (41), perubahan lokasi finish ini sudah terjadi yang kedua kalinya, sebelumnya pada saat kegiatan bidar hari raya idul fitri tahun 2022 lalu kejadian pindah lokasi finish ini juga terjadi, semula finish di Kelurahan Sukadana namun kemudian bergeser ke Kelurahan Mangunjaya lewat sedikit dari jembatan panjang.

“Jangan -jangan panitianya sama juga dengan yang tempo hari, merencanakan kegiatan itu jangan asal jadi atau tanpa perencanaan yang baik. Bayangkan saja kita sudah menunggu dipinggir sungai, eh malah lokasi finish pindah tempat, ini kegiatan pemerintah harus direncanakan dengan baik.” Tukasnya.

Dedi juga mengingatkan, kalaulah ada agenda yang terselubung dalam kegiatan ini, seperti untuk mengenalkan kandidat, sebaiknya jangan mengecewakan masyarakat dengan kebijakan panitia yang dinilai kurang profesional, hal ini justru akan merugikan.

“Kalau ada udang dibalik batu, ya terserahlah. Namun jangan kecewakan masyarakat.” Tegasnya.

Sementara itu Lurah Sukadana Fahrurozi saat dikonfirmasi membenarkan adanya perubahan lokasi finish perlombaan bidar tradisional dalam rangka Hut RI ke 77.

“Ya demikian informasinya, alasannya terlalu jauh lokasi finishnya. Kita hanya mengikuti saja keputusan rapat. Silahkan tanyakan langsung kepanitia pelaksana.” Tandasnya.(SMSI OKI)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *