“Kita atur satu arah berdasarkan keadaan, mana lajur yang lebih dahulu padat,” jelas Husen, petugas pengatur lalu lintas dari perusahaan pelaksana PT PMJ, ketika dibincangi di lokasi proyek, baru-baru ini.Disampaikan Husen, pihaknya baru sekitar 2 (dua) melaksanakan pekerjaan perbaikan jalan tersebut. Ia pun meminta para pengguna jalan agar berhati-hati saat melintasi kawasan tersebut.”Kita mengimbau para pengendara untuk hati-hati, mengingat jalur ini bukan hanya jalur sempit tetapi kondisi tekstur jalan yang labil, apalagi jalur ini juga sering dilewati kendaraan dengan bobot besar sehingga lajur jalan agak menyulitkan bagi kendaraan pribadi,” ucapnya.
Suasana berbeda justru terlihat di lokasi pekerjaan perbaikan jalan di jalur Prabumulih – Baturaja (OKU). Akibat pengerjaan perbaikan di lokasi ini banyak terdapat titik bekas kerukan galian jalan yang terbentang mulai dari sekitar jalan perbatasan Prabumulih – Muara Enim hingga menuju jalan Baturaja, sehingga pengguna jalan harus ekstra hati-hati ketika melintasinya karena rawan kecelakaan terutama pada malam hari.”Kalu lewat malem agak saroh (susah, red) pak, kareno katek (tidak ada) penerangan lampu jalan ditambah katek petunjuk gambar keterangan atau tulisan di sekitar (lokasi) gawean itu. Jadi yo kito minta ado petugaslah, dan dipasang gambar atau tulisan jadi kito tau lagi ado perbaikan,” keluh Fran (46), warga Rambang kepada media ini, Kamis, 1 September 2022.
Dikatakannya, dirinya terpaksa melambatkan laju kendaraan mobilnya terutama saat melintasi jalur jalan tepatnya di sekitar simpang Beringin – sekitar simpang Metur hingga perbatasan desa Lecah – Gunung Meraksa.”Apolagi beberapo hari ini sudah ado pekerjaan pengaspalan dari Karang Agung mulai depan kantor PTPN VII Beringin.Kemudian setau kami ini kan hampir setiap tahun diperbaiki jalan lintas ini, jadi harus ado pengawasan dari pihak Balai jalan agar terlaksana sesuai RAB dan spek kontrak, jangan nak tiap tahun diperbaiki,” tandasnya. (bram/op)