Photo : Wabup OKI HM Djakfar Shodiq mbuka kegiatan pelatihan.
Radarsriwijaya.com, (OKI). – Dalam upaya meningkatkan tenaga terampil yang dibutuhkan oleh dunia usaha dan menurunkan angka pengangguran. Sebanyak 80 peserta mengikuti pelatihan kejuruan pertukangan kayu, otomotif roda dua, las listrik, teta kecantikan rambut dan fotografer selama 16 hari yang diselenggarakan Unit Pelaksana Teknis Daerah Balai Latihan Kerja (UPTD BLK).
“Dimana masing-masing kejuruan di ikuti oleh 16 peserta yang merupakan warga asli Kabupaten Ogan Komering Ilir,” kata PLT Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi OKI, Madani saat membuka pelatihan pada Senin (5/12/2022) siang.
Dikatakan dalam pelatihan tersebut sebanyak 80 persen peserta akan mengikuti praktek yang yang diberikan langsung oleh instruktur profesional.
“Masing-masing instruktur akan memberikan pelatihan sebanyak 80 persen praktek dan 20 persen teori dan dihimbau seluruh peserta serius mengikutinya,” katanya.
Dijelaskan maksud dan tujuan dilaksanakannya kegiatan ini untuk meningkatkan kapasitas dan peranan dari masyarakat yang tidak memiliki keahlian di Bumi Bende Seguguk.
“Tujuannya yaitu meningkatkan kemampuan di bidang ketenagakerjaan dan mengurangi angka pengangguran. Sehingga menghasilkan tenaga kerja yang profesional dan berdedikasi atau mampu membuka usaha secara mandiri,” tutur Madani.
Ditempat yang sama, Wakil Bupati OKI, HM Djakfar Shodiq menyambut baik dengan dibukanya kegiatan ini dan semoga peserta memperoleh pekerjaan sesuai yang diinginkan.
“Jadi yang ikut memang belum mendapat pekerjaan. Setidaknya nanti kalau belum diterima di perusahaan. Mereka bisa membuka usaha sendiri atau lainnya yang akhirnya bisa menghasilkan,” sebut Wabup.
Sementara itu, Instruktur otomotif sepeda motor, Aris Munandar merincikan pelatihan yang akan diberikan seperti servis dasar berkala dan pengenalan komponen yang ada di unit sepeda motor.
“Jadi mulai besok 16 peserta yang mengikuti pelatihan otomotif akan melakukan praktek perbaikan dan pemahaman mulai dari komponen rem, lampu, rantai, ganti oli dan bongkar maupun pasang ban sepeda motor,”
“Seandainya pasca pelatihan nanti paling tidak peserta sudah mengetahui berbagai nama maupun kerusakan komponen pada sepeda motor miliknya. Otomatis tidak bisa dibohongi oleh pegawai bengkel tempatnya mereparasi motornya,” tuturnya.
Menurutnya karena pelatihan ini berlangsung secara singkat. Maka ilmu yang didapat hanya berguna untuk pribadi masing-masing peserta.
“Setelah pelatihan ini, dihimbau peserta melakukan pengembangan dan belajar lagi tentang teknik khusus. Tetapi kalau mau buka usaha seperti tambal ban dan servis ringan sudah bisa,” tuturnya.
Dilokasi yang sama, Jainuri peserta pelatihan otomotif dari Kelurahan Cintaraja menyebutkan sengaja mengikuti pelatihan agar menambah ilmu dan nantinya bisa membuka usaha sendiri.
“Sebelumnya saya kerja serabutan, untuk memenuhi kebutuhan istri dan anak maka saya berencana membuka usaha sendiri,” tuturnya.(den)