Radarsriwijaya.com, (OKI). — Meningkatnya penggunaan teknologi informasi (TI) dalam layanan pemerintah, meski dibarengi kesadaran keamanan siber bagi penyelenggara sistem pemerintahan berbasis elektronik (SPBE).
Menggandeng Badan Siber Sandi Negara (BSSN), Diskominfo OKI menggelar peningkatan kapasitas pengelola (admin) aplikasi/situs milik organisasi perangkat daerah Kabupaten Ogan Komering Ilir melalui aplikasi Sistem layanan keamanana informasi OKI (Si Loki).
“Dengan meningkatnya penggunaan teknologi dalam layanan pemerintah, mesti dibarengi kesadaran dan pengetahuan akan keamanan siber pengelola (admin) layanan pemerintah berbasis digital agar mampu merespons serta mengatasi berbagai ancaman siber dengan cepat dan efektif,” Jelas Plt Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten OKI, Adi Yanto di Kayuagung, Senin, (18/12).
Aplikasi Siloki yang sebelumnya dilaunching oleh Dinas Komunikasi dan Informatika OKI diharapkan menjadi salah satu solusi untuk melindungi aplikasi maupun situs milik perangkat daerah dari kejahatan siber.
Si Loki merupakan layanan menyeluruh terhadap kebutuhan operasional persandian dan keamanan informasi dengan fitur-fitur antara lain, Dashboard layanan dan operasional keamanan informasi, Pendaftaran pemilik sertifikat digital (on premise dan on service);
Pendaftaran parameter aplikasi terkoneksi untuk tanda tangan digital; Inventarisir aplikasi milik pemerintah daerah secara digital; Vulnerability assessment; Pengelolaan hasil ITSA; Pendaftaran dan pengelolaan program bug bounty; serta Pengelolaan CSIRT (Computer Security Incident Response Team).
“Mari manfaatkan layanan Siloki. Mudah-mudahan dengan layanan ini kita semua lebih aware agar tidak kecolongan data pada aplikasi maupun situs yang dikelola OPD lingkup Pemkab OKI.” ujarnya.
Staf Ahli Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan, Alexsander Bustomi mengatakan pemanfaatan TIK pasti akan diikuti dengan meningkatnya kejahatan siber yang mengintai seluruh platform digital milik pemerintah.
Alex menilai penting adanya penguatan SDM untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman teknologi. Sehingga semua pihak menyadari risiko kejahatan siber yang mungkin muncul ketika menggunakan TIK.
“Kami mengapreasiasi inovasi layananan yang diberikan oleh Diskominfo dalam hal pengamanan situs maupun aplikasi yang dimiliki oleh perangkat daerah. Ini Langkah penting menghindari risiko kejahatan siber,” terang Alex.
Penting juga menurut Alex untuk meningkatkan pemahaman serta kesadaran keamanan digital lingkup Pemkab OKI.
“Bukan hanya membuat aplikasi yang penting juga layanan digitial tersebut memberikan keamanan dan kenyamanan pengguna, serta meminimalisir terjadinya insiden berkaitan dengan keamanan informasi,”ungkap Alex.
Sementara Sandro Medo Chista Nugroho Sandiman Madya Badan Sandi Siber Negara dalam paparannya menjelaskan pentingnya aspek keamanan Dalam era digital. Menjadi sangat krusial untuk melindungi data dan sistem pemerintah dari potensi ancaman siber.
Dalam menjaga keamanan data sistem elektronik paparnya penting untuk bekerja sama terlebih saat ini banyaknya hacker yang ingin mencuri data-data pribadi maupun di pemerintahan.
“Data pada instansi pemerintah dan perbankan itu sangat menarik karenanya saya menyambut baik Kabupaten OKI yang telah memiliki tim CSIRT serta memiliki layanan antisipasi kejahatan siber (Si Loki)” terang dia.
Pada kesempatan tersebut dilakukan pendataan secara digital aplikasi dan layanan digital yang digunakan OPD Kabupaten OKI. Para pengelola juga dilatih mekanisme dan Langkah-langkah jika mengalami serangan siber.(den/rel)