Relawan Donor OKI Keluhkan Kebijakan RSUD Kayuagung

Photo : Gerbang masuk yang ditutup dan tidak ada penjagabya. Relawan donor harus memutar jauh untuk transfusi darah.

** PJ Bupati janji perbaiki pelayanan.

Radarsriwijaya.com, (OKI).- Sejumlah relawan Donor darah yang tergabung dalam relawan sahabat donor OKI mengeluhkan kebijakan manajemen RSUD Kayuagung yang dinilai telah mempersulit para relawan yang akan melaksanakan donor di Unit Transfusi Darah (UTD) RSUD Kayuagung.

Pasalnya, Manajemen RSUD Kayuagung menerapkan aturan membatasi jam keluar masuk pengunjung demi keamanan dan ketertiban ruma sakit.

Namun kebijakan yang dinilai kaku tersebut dirasakan telah mempersulit para relawan sahabat donor, dimana jika ada yang hendak donor terpaksa harus berjalan kaki dan memutar memasuki pintu IGD yang jaraknya cukup jauh.

Padahal, para pendonor yang akan melaksanakan transfusi harusnya dalam kondisi lebih tenang dan stabil detak jantung atau tekanan darahnya, akan tetapi karena berjalan cukup jauh tekanan darah menjadi berpengaruh.

Menurut Raden Mukmin salah seorang relawan Donor mengatakan, komunitas yang tergabung dalam relawan sahabat donor ini hampir 200 orang yang sebagian besar adalah pendonor rutin setiap 2 – 3 bulan sekali.

Relawan ini akan mendonorkan darahnya Ketika ada permintaan kebutuhan darah yang disampaikan kedalam grub WhatsApp sesuai dengan format yang ada seperti jenis, jumlah maupun tempat dirawat.

“Jadi langsung direspon, bagi yang sudah cukup waktu langsung berangkat ke UTD untuk lakukan donor secara sukarela, ini yang sudah dilakukan teman-teman relawan sejak lama.” Kata dia, Selasa (16/1).

Muncul masalah sambungnya, ketika ada kebijakan baru dari manajemen RSUD Kayuagung yang memberlakukan jam besuk pasien.

“Kita gak masalah soal itu, yang menjadi soal relawan ini kalau mau donor terpaksa berjalan lewat dari IGD apalagi sekarang IGD pindah kesamping gedung rawat jalan, jadi tambah jauh berjalan, sebenarnya manajemen RSUD Kayuagung sudah tau soal ini..” Kata dia.

Seperti hari ini sambungnya, ada juga salah satu relawan donor yang tidak bisa diambil darahnya lantaran tensi yang tinggi karena detak jantung dan tekanan darahnya tidak stabil akibat berjalan cukup jauh, disisi lain pasien sudah membutuhkan transfusi segera.

“Kita ini minta cuma agar dipermudah dalam melaksanakan gerakan kemanusiaan ini, lagian pasien yang ditolong  ini juga dirawat di RSUD Kayagung. Semoga kedepan tidak ada lagi masalah begini, kalau mau donor kita tinggal masuk.” Tandasnya.

Sementara itu PJ Bupati OKI H Asmar Wijaya mengatakan akan mengkordinasikan terkait dengan hal yang dikeluhkan oleh relawan donor ke manajemen RSUD Kayuagung demi perbaikan pelayanan.

Dikatakannya, pintu samping tempat biasa digunakan untuk keluar masuk tersebut dibuka pada saat jam kunjungan pasien, untuk ketertiban dan keamanan RS.

“Untuk relawan donor mungkin bisa dikecualikan dengan catatan yang masuk hanya relawan donor ” kata PJ Bupati. (den)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *