Radar Sriwijaya.com (OKI) – Mempersiapkan generasi emas 2045, banyak tantangan yang harus dihadapi. Salah satunya adalah stunting yang masih menjadi masalah utama bagi bayi dan anak di bawah usia 2 tahun di Indonesia.
Upaya Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir (Pemkab OKI) mencegah stunting dilakukan melalui program BAAS (Bapak Bunda Asuh Anak Stunting), serta peningkatan gizi masyarakat melalui program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) yang melibatkan perangkat daerah sebagai orang tua asuh untuk meningkatkan status gizi anak.
Seperti yang dilakukan Dinas Pertanahan Kabupaten OKI, yang secara masif terus melaksanakan kegiatan tersebut di Desa Rawang Besar Kecamatan SP Padang, Kamis (7/11/2024).
Turut hadir Camat SP Padang Ardhi Tomiyansyah S.IP M.Si melalui Kasi Kesos Umi Halimi Amd.Keb, Kepala Desa Rawang Besar Harmoni, Pimpinan Puskesmas Awal Terusan Meta S.Kep Ners beserta jajaran, Korlap KB SP Padang Ana Triana Rosa AM.Keb beserta jajaran dan Bidan Desa Rawang Besar.
Plt. Kepala Dinas Pertanahan OKI Cholid Hamdan SE Melalui Bidang Sekretariat Nila Sabiurrahmi S.Sos saat memberikan makanan tambahan kepada balita stunting di Desa Rawang Besar mengatakan, pihaknya berkomitmen dan mendukung untuk mewujudkan aksi zero stunting di Kabupaten OKI.
“Ini kegiatan yang ketiga kalinya secara berturut-turut dilakukan di Desa Rawang Besar. Dan kami beserta jajaran berkomitmen mendukung upaya pemerintah dalam mempercepat penurunan stunting, sehingga OKI nantinya menjadi zero stunting,” jelasnya.
Sementara itu, Camat SP Padang Ardhi Tomiyansyah melalui Kasi Kesos Umi Halimi, menyampaikan terima kasih atas bantuan makanan tambahan dan sembako yang diberikan kepada balita terindikasi dan terkategori stunting di wilayahnya.
“Saya ucapkan terima kasih kepada jajaran Dinas Pertanahan OKI yang sudah konsisten dalam mendukung dan mewujudkan aksi zero stunting melalui pemberian makanan tambahan paket sembako ini kepada warga kami yang terindikasi dan terkategori stunting,” ucapnya.
Umi berharap, setiap masyarakat memiliki kesadaran yang tinggi akan permasalahan stunting tersebut, sehingga sejak di dalam kandungan seorang ibu mulai memperhatikan asupan gizi janinnya, hingga dapat mencegah risiko anak terkena stunting.
“Saya harap kepada masyarakat, terutama ibu hamil, memiliki kesadaran yang tinggi akan asupan gizi untuk janinnya agar bisa mencegah stunting pada anak,” harap dia.
Hal senada juga disampaikan oleh Kepala Desa Rawang Besar Harmoni yang mengatakan, bantuan ini sangat membantu dan meringankan pihak keluarga dalam hal pemenuhan kebutuhan, khususnya asupan gizi bagi yang terindikasi dan terkategori stunting.
“Kami mengucapkan terima kasih Kepala Dinas Pertanahan yang telah rutin dalam 3 bulan terakhir memberikan bantuan berupa paket sembako dan makan tambahan bagi warga kami yang terindikasi stunting. Tentu saja hal ini dapat meringankan beban keluarga dalam pemenuhan asupan gizi, khususnya yang terindikasi dan terkategori stunting,” jelas dia
Dibagian akhir kegiatan, Pimpinan Puskesmas Awal Terusan Meta bersama Korlap KB SP Padang kepada media mengungkapkan, bahwa semakin tahun angka stunting dalam wilayah kerjanya terus menurun, dan capaian yang baik ini berkat komitmen bersama lintas sektor dalam usaha menangani stunting di Kabupaten OKI.
“Alhamdulillah, dalam 7 desa wilayah kerja Puskesmas Awal Terusan setiap tahunnya terus menurun, hanya ada tiga kasus stunting di 3 desa. Ini menunjukan bahwa adanya peningkatan kualitas layanan di semua sektor, tidak hanya dilayanan kesehatan semata,” ungkap Meta.
Ia juga mengharapkan capaian baik ini agar terus ditingkatkan.
“Kami meminta kepada semua pihak mari bersama-sama bersinergi memberikan yang terbaik dalam usaha pencegahan stunting ini, karena pada dasarnya semakin meningkat kualitas kesehatan masyarakat maka sudah tentu juga akan semakin meningkat pula kualitas kesejahteraan masyarakat itu sendiri,” pungkas Meta. (brm/ril/BA)