HM Dja’far Shodiq Hadiri Doa Bersama untuk Pilkada Damai di OKI

Caption : Kegiatan Doa Bersama yang

Radarsriwijaya.com, (OKI).- Suasana sejuk penuh khidmat  menyelimuti Gedung Kesenian Kayuagung pada Senin petang, (25/11/2024).

Hal ini tergambar pada acara Doa Bersama dalam rangka pemilukada damai Kabupaten OKI tahun 2014  yang diinisiasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) OKI.

Acara ini dihadiri oleh PJ Sekda OKI M Refly S.Sos dan  jajaran forum koordinasi pimpinan daerah (forkopimda) kabupaten OKI, tokoh agama, tokoh masyarakat dan berbagai elemen lainnya termasuk calon bupati OKI  HM Dja’far Shodiq.

Kegiatan ini mengusung harapan agar proses Pilkada OKI 2024 berjalan aman, damai, dan kondusif.

Dalam suasana kekeluargaan, HM Dja’far Shodiq turut berbaur dengan masyarakat yang hadir dan mengikuti seluruh rangkaian doa bersama yang dihadiri oleh Ustaz Solmed dari jakarta.

“Hari ini kami hadir memenuhi undangan KPU OKI dalam rangka doa bersama. Harapan kita semua, Pilkada OKI dapat berlangsung dengan lancar, tanpa hambatan, dan tetap menjaga persatuan di tengah masyarakat,” ujar Shodiq.

Acara ini menjadi momen penting bagi berbagai pihak untuk merefleksikan nilai-nilai kebersamaan dan persatuan, terlebih menjelang pelaksanaan pesta demokrasi.

Selesai acara, HM Dja’far Shodiq disambut hangat oleh para ibu-ibu yang menunggu untuk sekadar menyapa atau berfoto bersama.

Dengan penuh ramah, Shodiq melayani permintaan mereka sambil mengingatkan pentingnya menjaga netralitas selama masa tenang.

“Ibu-ibu boleh berfoto, tapi mohon jangan menunjukkan simbol-simbol tertentu ya, karena ini sudah masuk masa tenang,” pesannya singkat.

Dalam kesempatan itu, Shodiq menyampaikan rasa syukurnya atas penerimaan masyarakat selama masa kampanye. Ia juga berharap seluruh proses Pilkada dapat berjalan dengan baik dan memberikan hasil terbaik untuk kemajuan OKI.

Kegiatan doa bersama ini menunjukkan pentingnya nilai kebersamaan dan doa untuk menjaga harmoni di tengah masyarakat selama tahapan Pilkada. Kehadiran berbagai elemen masyarakat, termasuk tokoh-tokoh lokal, menjadi simbol kuat bahwa persatuan tetap menjadi prioritas utama. (abm/ril)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *