Photo : potret press conference DD Sumsel, Kamis ( 20/02/25)
Radar Sriwijaya, (Palembang) – Dalam menyambut bulan suci Ramadhan 1446 H, Dompet Dhuafa (DD) Sumsel resmi meluncurkan delapan program kebaikan dengan tema “Ramadhan Kerennya Gak Ada Obat” pada acara Press Conference yang berlangsung di Koppi Kitchen, Talang Semut, Kec. Bukit Kecil, Kota Palembang, Kamis (20/02/2025).
Acara yang dimulai pukul 10.30 itu, bertujuan meningkatkan kualitas dan kuantitas serta kepedulian terhadap masyarakat mengenai Zakat di Sumsel.
Kepala Cabang DD Sumsel, Riski Asmuni menyatakan ada delapan program kebaikan Ramadhan yang akan diluncurkan diantaranya bagi takjil dijalanan, berbagi sahur dan buka puasa, kado guru ngaji, sedekah alquran dan alat mengaji, sadar zakat,memuliakan anak yatim,Parcel berkah serta membagikan sembako untuk masyarakat yang membutuhkan.
“Delapan program yang bisa diikuti oleh siapapun yang ingin berdonasi dan berzakat pada Ramadhan 2025 ini untuk dibagikan kepada mereka yang berhak,” ujarnya.
Lebih lanjut, Riski menjelaskan akan menyiapkan program bagi takjil Rp.11.000 kepada warga yang tidak mampu, program berbagi sahur Rp.30.000, Kado guru ngaji Rp.50.000, sedekah Al-Qur’an Rp. 100 ribu, memuliakan anak yatim Rp. 125 ribu dan Zakat fitrah Rp. 40.000 per orang.
Dalam Conference tersebut, ia menerangkan untuk menjangkau masyarakat yang ingin berdonasi DD Sumsel akan membuka konter-konter donasi di pusat perbelanjaan, kantor pemerintahan dan restoran.
“ Selama Ramadhan ini Dompet Dhuafa Sumsel membuka konter di pusat perbelanjaan,kantor pemerintahan, restoran atau Cafe untuk memudahkan dan menjangkau masyarakat yang ingi berzakat dan berdonasi,”tutur Riski.
Sementara itu, salah satu warga Sumsel, desa Batun, Agung Purnawirawan mengatakan dirinya sebagai masyarakat sangat mendukung program DD Sumsel tersebut dan berharap agar niat baik itu dapat meringankan beban orang yang membutuhkan terutama didesa Batun sendiri karena banyak masyarakat dengan rumah tak layak huni untuk dibantu.
“ Program baik semacam ini menurut saya harus didukung , karena dampaknya dapat meringankan beban saudara-saudara kita yang kurang mampu selama Ramadhan nanti dan tentunya saya berharap agar program itu tidak berpusat di kota Palembang saja namun banyak masyarakat daerah yang membutuhkan seperti di desa Batun tempat kami tinggal mengingat disana masih terdapat rumah tak layak huni untuk diperhatikan,” ungkap Agung yang juga Mahasiswa UIN Raden Fatah Palembang. (B1)